TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Istilah Rumah Sehat Jakarta, Dinkes DKI: Semua Unsur Perlu Berperan 

Puskemas ikut dalam pencegahan primer, sekunder, dan tersier

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan, perlunya peran semua unsur termasuk warga dalam membangun kesadaran kolektif dan melakukan upaya untuk perilaku promotif dan preventif. Hal ini berkaitan dengan munculnya jenama rumah sehat.

"Untuk mengingatkan sama-sama bahwa preventif promotif ini harus bersama semua unsur termasuk selain masyarakat unsur kesehatan juga harus mengedepankan promotif preventif," kata Dwi, Jumat (5/8/2022).

1. Preventif promotif jadi upaya yang harus diprioritaskan bersama

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Dwi mengatakan, istilah Rumah Sehat untuk Jakarta mengingatkan publik termasuk fasilitas kesehatan rumah sakit, untuk melihat preventif promotif, serta menjadi upaya yang mesti diprioritaskan bersama.

"Tentu kalau rumah sakit layanan pengobatan prinsipnya tetap tidak ada masalah. Karena ini konteksnya adalah membangun kesadaran kolektif semua unsur termasuk warganya agar melakukan upaya untuk perilaku promotif dan preventif," kata Dwi.

"Jadi artinya sehat itu bisa diupayakan sejak sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkat tingkat kesehatannya," sambungnya.

2. Cegah seseorang sebelum terpapar dengan penyakitnya

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dwi menjelaskan, mencegah seseorang harus dilakukan sebelum orang itu terpapar dengan penyakitnya. Misalnya, pencegahan tingkat satu Dwi memberikan perumpamaan dengan imunisasi.

"Selain pencegahan sifatnya spesifik dan dia juga mencegah sebelum orang terpapar, misalnya bertemu dengan si virus atau bakterinya dengan imunisasi. Kemudian, dengan melakukan upaya hidup sehat itu merupakan pencegahan tingkat 1," jelas Dwi. 

Baca Juga: Dua Legislator Dukung Anies Ubah Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat

3. Pencegahan tingkat 2 jika ada kemungkinan terpapar dengan penyebab sakit

Ilustrasi tes cepat antigen. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Lanjut Dwi, pencegahan tingkat 2 itu apabila sudah ada kemungkinan terpapar dengan penyebab sakit. Tetapi, kita harus mengetahui apakah ada kemungkinan sakit, jadi terpapar dengan penyebab sakit.

"Contohnya kita melakukan IVA test atau papsmear itu tentu pada perempuan yang sudah berumah tangga atau sudah melakukan kontak seksual itu dalam rangka mencegah jangan sampai sakit terlambat diketahui," ujar Dwi.

Kemudian pencegahan ke 3 konteksnya adalah jika ada orang yang sudah sakit, lalu ditangani agar penyakitnya tidak menjadi lebih buruk.

Baca Juga: Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat di Jakarta, Anies Dapat Dukungan PKS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya