Sejarah Masjid An-Nawier, Ikon Bersejarah di Kampung Arab Pekojan
Masjid menjadi sebuah cagar budaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masjid Jami An-Nawier atau dikenal sebagai Masjid Pekojan, merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta. Masjid yang terletak di Jalan Pekojan Nomor 79, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, ini juga menjadi ikon bersejarah di Kampung Arab Pekojan.
Ketua pengurus Masjid An-Nawier Dikky Bassandid mengatakan, masjid ini dibangun oleh Syarifah Baba Kecil, keturunan Nabi Muhammad yang berasal dari Hadramaut. Syarifah Baba Kecil ini dimakamkan di bagian depan masjid.
“Yang membangun masjid ini hanya beberapa tokoh yang memang tidak tercatat namanya, namun ada salah satu tokoh yang memang menjadi salah satu makam keramat di masjid ini yaitu makam Syarifah Baba Kecil, dipanggilnya oleh masyarakat sekitar, yang posisinya di depan Masjid An-Nawier,” kata Dikky saat ditemui IDN Times, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga: Sejarah Toleransi Masjid Lautze Mualafkan 2.000 Warga Tionghoa
1. Sejarah Masjid An-Nawier, dilihat dari kondisi 3 abad silam
Sejarah terbentuknya masjid ini yaitu dilihat dari situasi dan kondisi yang ada di 300 tahun, artinya 3 abad yang lalu. Penduduk di sekitar masjid didominasi etnis Arab yang berilmu agama luas dan tugas mereka hanyalah berdakwah, menyebarkan ajaran agama Islam. Sehingga terlihat di wilayah ini begitu banyak tempat-tempat ibadah yang dibangun pada saat itu, salah satunya Masjid Jami An-Nawier.
Masjid ini dibangun sejak 1760 Masehi dengan luas sekitar 500 meter persegi. Namun, karena jumlah jemaahnya yang sudah tidak tertampung, maka diperluas hingga 2.000 meter persegi dan dapat menampung sekitar 1.500-2.000 orang.
“Masjid ini pada saat 1760 Masehi posisinya tidak seluas ini, hanya 500 meter persegi. Kemudian sekitar akhir abad 18 sampai memasuki awal abad 19, masjid ini diperluas. Karena memang saat itu jemaahnya sudah tidak tertampung, masjid diperluas dengan kurang lebih keadaan saat ini 2000 meter persegi,” ujar Dikky.
Baca Juga: 6 Potret Keunikan Bangunan Masjid Lautze, Berarsitektur Khas Tionghoa