TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minyak Goreng Masih Langka, Anggota DPR Dedi Mulyadi Usul Buat Pansus

Sebagai ungkapan kekecewaan terhadap Mendag M Lutfi

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Yogi Pasha)

Jakarta, IDN Times - Masih langkanya minyak goreng di seluruh pasar di Tanah Air, membuat Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengusulkan DPR segera membentuk panitia khusus (pansus), untuk mengungkap kelangkaan minyak goreng.

Dedi berharap, melalui pansus dapat direkomendasikan solusi tepat yang bisa segera dilakukan pemerintah dalam mengatasi problem kelangkaan minyak goreng.

Baca Juga: Polisi Periksa 3 Orang Kasus Temuan Minyak Goreng Kemas Ulang di Depok

1. Pansus juga sebagai ungkapan kekecewaan parlemen terhadap Mendag M Lutfi

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

Selain mengungkap kelangkaan minyak goreng dan mencari solusinya, pansus tersebut, kata Dedi, sebagai respons kekecewaan parlemen terhadap Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi, yang dua kali mangkir saat diundang resmi pada rapat kerja gabungan membahas penyelesaian krisis minyak goreng.

Rapat kerja gabungan sendiri meliputi Komisi IV, Komisi VI, dan Komisi VII DPR bersama sejumlah menteri terkait untuk membahas pengendalian harga, stok pangan pokok menjelang Ramadan, tata kelola kebijakan pupuk, pasokan, dan harga gas untuk produksi pupuk.

"DPR sudah dua kali secara resmi mengundang Mendag untuk hadir rapat gabungan. Namun selalu mangkir. Jadi saya lebih setuju untuk dibentuk pansus saja, agar lebih jelas hal-hal apa sebenarnya yang membuat kelangkaan minyak goreng di Indonesia,” kata Dedi seperti dilansir ANTARA, Rabu (16/3/2022).

2. Bila ditemukan ada penjualan atau ekspor minyak goreng berlebihan akan ditindak

Ilustasi minyak goreng di pasaran (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurut Dedi, melalui pansus, maka lembaga legislatif bisa merekomendasikan langkah-langkah solusi tepat yang wajib segera dilakukan pemerintah dalam mengatasi problem kelangkaan minyak goreng.

Bila ditemukan ada penjualan atau ekspor berlebihan ke luar negeri, sehingga mengurangi kebutuhan minyak goreng di dalam negeri, maka pansus dapat menyeret pihak-pihak yang terlibat.

Dedi mengaku sempat mengecek stok minyak goreng di pasaran dan ternyata stoknya kosong.

Baca Juga: Mendag Bakal Sikat Mafia yang Bikin Harga Minyak Goreng Tinggi! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya