TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Arahan Jokowi soal Vaksinasi, dari Keamanan Sampai Akses Vaksin 

Jokowi minta Erick Thohir siapkan strategi komunikasi publik

Jokowi pimpin rapat terbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka pada Senin (26/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas mengenai rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi bersama menteri kabinet. Dalam rapat tersebut, orang nomor satu di Indonesia ini meminta para menterinya untuk mengutamakan keamanan vaksinasi. Menurutnya, penyuntikan vaksin harus melalui tahapan-tahapan atau uji klinis yang benar.

"Keamanan, artinya kalau disuntik betul-betul melalui sebuah tahapan-tahapan, uji klinis yang benar," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (26/10/2020).

Jokowi mengatakan, masalah keamanan dan keefektifan vaksinasi menjadi salah satu hal yang penting. Sebab, kepercayaan masyarakat terhadap vaksin COVID-19 bisa terwujud melalui vaksinasi yang tengah dipersiapkan pemerintah itu.

"Karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," ujar Jokowi. Lalu apa saja arahan lengkap Presiden terkait vaksinasi?

Baca Juga: Jokowi: Harga Vaksin COVID-19 Mandiri Harus Terjangkau

1. Meminta semua tahapan vaksin harus berdasarkan sains dan standar kesehatan

Ilustrasi pemberian vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa aspek keamanan menjadi salah satu perhatian masyarakat, termasuk bagi para pakar dan peneliti. Karena itulah, ia meminta semua tahapan harus berdasarkan sains dan standar-standar kesehatan.

"Hati-hati, jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah saintifik, data-data kesehatan dinomorduakan. Tidak bisa. Jangan timbul persepsi pemerintah tergesa-gesa, terburu-buru tanpa ikuti koridor-koridor ilmiah yang ada," tutur Jokowi.

"Tolong betul-betul kita lalui semuanya meskipun ingin dipercepat, hal-hal tadi jangan sampai dilupakan," lanjutnya lagi.

2. Vaksinasi harus direncanakan dengan matang

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Jumat (23/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Terlepas dari itu semua, Jokowi mengaku pemerintah memang ingin bergerak cepat dalam urusan vaksin ini. Namun, ia mengingatkan bahwa semuanya harus tetap direncanakan dengan matang.

"Karena setelah saya detailkan, ini menyangkut banyak hal aspek yang kita harus siapkan, kita harus persiapan secara matang," jelasnya.

Jokowi melanjutkan, pemerintah memang perlu bergerak cepat lantaran semua negara tengah berlomba-lomba untuk memperoleh vaksin.

"Kita tahu, ini semuanya kejar-kejaran, semua kejar-kejaran vaksin agar warga mereka bisa pulih, ekonominya bangkit," tambah Jokowi.

3. Harga vaksin mandiri harus terjangkau bagi masyarakat

Jokowi pimpin rapat terbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka pada Senin (26/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Terkait dengan vaksin gratis dan mandiri, pria kelahiran Solo ini turut meminta jajarannya menyiapkan aturan lengkap. Untuk vaksin mandiri, Jokowi minta harganya terjangkau bagi masyarakat.

"Karena ini ada yang gratis, ada yang mandiri atau bayar sendiri, pengenaan biaya vaksinasi secara mandiri harus betul-betul dikalkulasi dan dihitung secara cermat, disiapkan aturan sejak awal, dan saya minta harganya bisa terjangkau," jelas Jokowi.

4. Menteri harus jelaskan detail kepada masyarakat bagaimana akses dan proses vaksinasi

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, masalah akses vaksin juga menjadi salah satu isu yang disoroti publik. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menjelaskan detail kepada masyarakat tentang proses vaksinasi.

"Bagaimana masyarakat bisa akses vaksin ini karena kita tahu penduduk kita gede banget, besar sekali. Maka dipastikan proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan secara bertahap dan hal ini perlu dijelaskan secara jelas, secara gamblang kepada masyarakat," dia menerangkan.

5. Menteri diminta menjelaskan prioritas awal vaksinasi

Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya perihal harga dan proses vaksinasi saja, Jokowi juga meminta agar para pembantunya menjelaskan tentang prioritas vaksin. Sehingga, masyarakat sudah mengetahui kelompok prioritas vaksin sejak awal.

"Jelaskan siapa saja kelompok masyarakat yang mendapat prioritas vaksin lebih awal, kenapa mereka dulu, itu harus dijelaskan. Mengapa mereka dapat prioritas," ujar Jokowi.

6. Jokowi perintahkan Erick Thohir siapkan strategi komunikasi publik dan libatkan ormas jelaskan manfaat vaksin

Dirjen WHO ketika bertemu dengan Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir (Dokumentasi PTRI)

Tak hanya itu, guna mencegah disinformasi mengenai vaksin COVID-19, Jokowi juga memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membangun strategi komunikasi publik bersama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate soal vaksin virus corona ini.

"Ini penting sekali, strategi komunikasi publik disiapkan dengan baik, dan saya minta timnya Pak Menteri BUMN disiapkan lagi strategi komunikasi ini, di-backup Kominfo," instruksi Jokowi.

Jokowi minta menterinya menjelaskan secara komprehensif ke publik mengenai semua hal tentang vaksin, seperti tentang manfaat dan peta jalan atau roadmap vaksinasi, serta kehalalan vaksin. Sehingga, tidak terjadi disinformasi atau hoaks di berbagai platform media.

"Juga agar kita libatkan dari awal majelis dan organisasi keagamaan. MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas yang lainnya terutama dalam menjelaskan soal manfaat vaksin dan meyakinkan kepada umat mengenai kehalalan dari vaksin," jelas Jokowi.

7. Sebelum vaksinasi harus ada simulasi

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Jumat (23/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Bukan hanya itu, Jokowi juga meminta adanya simulasi sebelum proses vaksinasi benar-benar dilaksanakan. Simulasi dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun para relawan yang terlibat.

"Lakukan pelatihan dan simulasi, baik oleh tenaga kesehatan maupun tenaga keamanan atau relawan yang nanti dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi," ujar Jokowi.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya