TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Megawati Selamatkan Prabowo yang Tak Punya Kewarganegaraan

Mega sampai marah ke Menlu dan Panglima TNI

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Desembet 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengisahkan persahabatannya yang sudah dijalin cukup lama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Bahkan, sesungguhnya pada 2009 lalu, Prabowo dan Mega sama-sama berangkat menuju ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftar sebagai peserta pilpres. 

Namun, ketika berbicara di Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12), Mega memiliki kisah lainnya mengenai Ketua Umum Partai Gerindra itu. Ia mengaku pernah memarahi Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI di zamannya karena membiarkan Prabowo stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan. 

Lho kok bisa Prabowo kehilangan kewarganegaraannya?

Baca Juga: Pengamat: Pertemuan Prabowo-Megawati untuk Penjajakan Power Sharing

1. Megawati ceritakan pernah selamatkan Prabowo yang tiba-tiba kehilangan kewarganegaraannya

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 3 Desembet 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Di hadapan Prabowo, Megawati kembali mengenang saat ia menyelamatkan Menteri Pertahanan yang tiba-tiba kehilangan kewarganegaraannya itu. Megawati yang kala itu menjadi presiden, langsung marah kepada Menlu dan panglima TNI yang saat itu menjabat. 

"Saya marah sebagai presiden, siapa yang buang beliau (sehingga jadi) stateless? Ini saya bukan cari nama. Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima, apapun juga Beliau adalah manusia Indonesia, pulang beri dia (kewarganegaraan). Itu tanggung jawab," kata Megawati.

Kisah kehilangan kewarganegaraan itu bermula ketika Prabowo terpaksa harus meninggalkan Indonesia pada akhir tahun 1998an lalu dan menuju ke Amman, Yordania. Dalam cuitan politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, ia mengisahkan Prabowo sengaja mengungsi ke Yordania untuk menghindari fitnah mengenai peristiwa tahun 1998 lalu. 

Fadli mengklaim kepergian Prabowo ke Yordania atas sepengetahuan mantan Presiden BJ Habibie. Selama tinggal di sana, Prabowo menjalin relasi dengan banyak orang, termasuk Pangeran Abdullah yang kini duduk sebagai Raja Yordania. 

"Hubungan dengan Abdullah terus berlangsung baik. A friend in need is a friend indeed. Teman sejati ketika mengalami kesulitan," tulis Fadli. 

Ternyata selama berada di luar Indonesia, masa berlaku paspor Prabowo sampai habis dan diperpanjang oleh Luhut Panjaitan. 

2. Megawati heran mengapa publik mempertanyakan persahabatannya dengan Prabowo

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Megawati pun heran mengapa publik banyak yang mempertanyakan persahabatannya dengan Prabowo. Sebab, selain tidak ada yang aneh, keduanya memang sudah kenal sejak lama.

"Kenapa Pak Prabowo, sampai orang kayaknya bingung, kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa?" tanya perempuan pertama yang pernah jadi presiden itu. 

Baca Juga: Bakwan Jadi Menu Pembuka Prabowo dan Megawati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya