TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Datang ke Istana, BPIP Minta Jokowi Bentuk Zaken Kabinet

Apa itu Zaken Kabinet?

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menemui Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (9/5). Dalam pertemuan tersebut, Anggota Dewan Pengarah BPIP Buya Syafi'i Ma'arif mengatakan pertemuan itu BPIP melaporkan kinerjanya kepada Presiden.

Selain itu, BPIP juga meminta Jokowi membentuk Zaken Kabinet, yang berisi orang-orang ahli dan juga partai politik, agar Indonesia tidak terbelah. Apa itu Zaken Kabinet?

Baca Juga: Demokrat Sebut Pernyataan Eggi Sudjana Masuk Kategori Makar

1. BPIP meminta Jokowi membentuk Zaken Kabinet

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Buya mengatakan BPIP mengunjungi Istana untuk melaporkan kinerjanya, perkembangan, dan usulan-usulan kepada Jokowi. Pertemuan berlangsung hampir 1,5 jam.

Selain itu, Buya mengatakan, BPIP meminta Jokowi apabila lanjut ke periode berikutnya agar membentuk Zaken Kabinet. Zaken Kabinet merupakan suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu.

"Supaya dibentuk suatu Zaken Kabinet, kabinet yang terdiri dari orang-orang ahli, boleh dari partai, tapi partainya jangan mengusulkan seorang, tapi beberapa orang, presiden yang menentukan. Jadi presiden lebih berdaulat. Kalau tidak, kabinet yang lalu ini menurut saya banyak bolong nya," kata Buya di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

2. Zaken Kabinet untuk menjaga persatuan Indonesia

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Buya, permintaan BPIP tersebut untuk menjaga agar bangsa Indonesia tidak terpecah-belah. Menurutnya, tidak elok jika suatu bangsa terpecah karena politik.

"Di samping juga harus menjaga, pemilu kemarin kan bangsa ini terbelah. Jadi ada warna merah, ada putih, itu harus diantisipasi. Jangan sampai terbelah oleh politik, itu sangat berbahaya," kata dia.

3. Jokowi harus merangkul pendukung dan juga oposisi agar bangsa tak terbelah

Dok.IDN Times/Biro Pers Kepresidenan

Buya menjelaskan agar bangsa tidak terpecah-belah, Jokowi harus bisa merangkul seluruh partai politik. Bukan hanya dari partai pendukung, melainkan juga oposisi.

"Bangsa ini terbelah saya rasa kita tak tahu akan ke mana, keutuhan bangsa harus dijaga betul. Kita berharap juga para menteri harus paham Pancasila dan patriot. Jadi menjaga kedaulatan bangsa kita," kata dia.

Baca Juga: Kubu Jokowi: Ramadan sebagai Ajang Rekonsiliasi Politik Usai Pemilu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya