TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang HUT ke-74 RI, Presiden Jokowi Gelar Wayangan di Istana Negara

Wayang dan budaya bangsa lain perlu dilestarikan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar acara wayang kulit di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (2/8). Acara wayang kulit tersebut sendiri didalangi oleh salah satu dalang legendaris Indonesia, Ki Manteb Sudarsono.

Selain dimeriahkan oleh Ki Manteb, acara wayangan ini juga dimeriahkan oleh Didi Kempot, Soimah, Edo Kondologit, Cak Lontong, Butet Kartaredjasa, dan lainnya. Meski acara wayangan itu dihadiri oleh Jokowi, namun acara dibuka untuk umum, sehingga masyarakat bisa ikut menyaksikan pertunjukan wayang kulit bersama Jokowi.

Baca Juga: Banten Diguncang Gempa, Jokowi: Pasti Saya Monitor Terus

1. Jokowi mendapatkan hadiah wayang Kresna dari Ki Manteb

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelum acara dimulai, Jokowi pun mendapatkan hadiah dari Ki Manteb yakni wayang Kresna. Wayang Kresna adalah pemeran utama dari pertunjukan malam ini. Temanya sendiri yakni 'Kresna Jumeneng Ratu'.

Jokowi dan Ki Manteb saling berhadapan di atas panggung. Kemudian, Ki Manteb memberikan wayang Kresna kepada Jokowi, dan langsung diterima oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.

2. Pagelaran wayang kulit menjadi rangkaian acara HUT RI

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit malam ini adalah bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-74. Menjelang HUT RI pada 17 Agustus mendatang, kegiatan-kegiatan kebangsaan pun banyak dilakukan.

"Kita mulai tanggal 1 Agustus di kain sepanjang 74 meter di Stasiun MRT Bundaran HI. Disambung doa kebangsaan dan hari ini disambung pagelaran wayang kulit oleh Ki Manteb Sudarsono. Ingat slogan beliau, pancen oye," kata Pratikno.

3. Wayang kulit diharapkan bisa membawa nostalgia

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kemudian, Pratikno menyampaikan pagelaran wayang kulit malam ini bisa menjadi nostalgia. Bahkan, antusias masyarakat untuk datang menyaksikan juga cukup tinggi hingga mengantre masuk ke dalam.

"Mengenang masa kecil ada rebusan jajan wedangan. Bedanya kalau biasanya kita menyaksikan wayang di rumah penduduk, sekarang kita nonton wayang di halaman Istana," terangnya.

Baca Juga: Soal Gempa Banten, Jokowi Imbau Masyarakat untuk Tenang dan Hati-Hati

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya