TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Ingin Regulasi Nasional Dibenahi, Jangan Bertele-tele!

Eselonisasi juga harus disederhanakan

Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali menegaskan tentang penyederhanaan birokrasi. Jokowi mengatakan regulasi nasional harus terus dibenahi. Ia meminta regulasi agar tak berbelit-belit.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Singapura Minta Kepastian Regulasi Kemudahan Investasi di Indonesia

1. Jokowi minta regulasi nasional dibenahi, tidak bertele-tele

Ilustrasi peraturan / IDN Media

Jokowi menginginkan agar regulasi nasional segera dibenahi. Ia tidak ingin regulasi nasional tumpang tindih, tidak jelas, tidak memberikan kepastian hukum, dan memberikan prosedur yang berbelit-belit.

"Regulasi yang membuat pejabat dan birokrasi tidak berani melakukan eksekusi dan inovasi. Ini harus kita rombak dan kita sederhanakan," ucap Jokowi.

2. Jokowi ingin reformasi birokrasi segera dilakukan, salah satunya penyederhanaan eselonisasi

Ilustrasi PNS memakai masker. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Selain itu, reformasi birokrasi juga disebut Jokowi harus dilakukan. Mantan Gubernue DKI Jakarta itu tak ingin ada teelalu banyak jenjang dan divisi, sehingga harus disederhanakan.

"Eselonisasi harus kita sederhanakan tanpa mengurangi pendapatan, penghasilan dari para birokrat karena terlalu banyak eselon akan semakin memperpanjang birokrasi, akan semakin memecah anggaran dalam unit-unit yang kecil-kecil dan sulit pengawasannya dan anggaran hanya habis untuk hal-hal rutin saja," tutur pria kelahiran Solo ini.

Baca Juga: Microsoft Tertarik Investasi, Jokowi Janji Tuntaskan Regulasi Seminggu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya