TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Minta Capaja TNI-Polri Waspadai Kejahatan Siber Lintas Negara

"Harus semakin cerdas dan lincah menghadapi perubahan."

Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berpesan kepada para calon perwira remaja (Capaja) TNI-Polri agar tidak bekerja dengan cara yang monoton. Sebab tantangan dunia akan jauh lebih dinamis dan berat. 

"Tantangan jauh lebih dinamis, jauh lebih berat, jauh lebih kompleks dari yang sebelumnya," kata Jokowi saat memberikan pembekalan kepada Capaja TNI-Polri yang disiarkan secara langsung di channel YouTube TNI AU, Rabu (8/7/2020).

1. Jokowi ingatkan disrupsi teknologi yang berdampak pada sektor kehidupan

Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu pada Senin, (7/7/2020) (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengatakan dunia saat ini berubah dengan cepat dan disrupsi teknologi berdampak kepada semua sektor kehidupan. Terutama di tengah pandemik COVID-19.

"Penerapan otomatisasi, AI dan big data mengalami percepatan dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi COVID-19 sekarang ini," ujar Jokowi.

2. Jokowi menyebut teknologi militer semakin canggih

Rapat Terbatas Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatra dan Tol Cisumdawu (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi juga mengatakan bahwa teknologi militer berkembang pesat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, teknologi militer saat ini menggabungkan instrumen persenjataan dengan menggunakan kecerdasan buatan.

"Teknologi otomatisasi dan teknologi sensor yang mengarah pada penginderaan jarak jauh semakin canggih, komputasi kuantum juga telah mengarahkan pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber," ucapnya.

Tantangan kejahatan yang dihadapi oleh Perwira Kepolisian, tambahnya, juga sangat berat. Dia menuturkan, kejahatan menggunakan teknologi canggih dan kejahatan siber yang lintas negara juga memerlukan kemampuan antisipasi dan mitigasi lebih baik.

Baca Juga: Sambangi Mabes Polri, Komisi III DPR Soroti Kasus Buron Djoko Tjandra

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya