TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Ungkap Perbedaan Ekonomi di Masa COVID-19 dengan Krisis 1998

Yang rusak bukan hanya sisi keuangan saja seperti krisis 98

Presiden Joko Widodo menerima kedatangan pimpinan MPR di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan kondisi ekonomi akibat pandemik COVID-19 hampir sama dengan krisis 1998. Karena itu Jokowi meminta jajarannya dan para kepala daerah selalu menjaga keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. 

1. Jokowi bandingkan krisis saat ini dengan 1998

Jokowi tinjau food estate di Kalimantan Tengah (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menilai semua sektor saat ini terganggu wabah COVID-19, sehingga ekonomi pun merosot. Sementara pada krisis 1998 tidak semua sektor terhantam. Perekonomian masih terbantu UMKM.

"Karena ekonomi yang rusak bukan hanya sisi keuangan saja seperti krisis 98, demand-nya rusak terganggu, suplainya rusak terganggu, produksinya juga rusak terganggu, hati-hati, ini semuanya harus paham dan mengerti," tutur Jokowi.

2. Gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan harus seimbang

Presiden Jokowi saat memberikan rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 7 Juli 2020 (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Oleh sebab itu, di tengah pandemik ini, Jokowi mengingatkan tentang gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan harus seimbang. Karena, keduanya harus bisa dikendalikan dengan baik.

"Betul-betul gas dan remnya, betul-betul dikendalikan benar, jangan sampai yang digas hanya ekonomi saja, tetapi COVID-nya meningkat. Hati-hati, dua-duanya harus dikendalikan dengan baik," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Bersatu Lawan COVID-19 Jadi Sistem Kendali Pemerintah Tangani COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya