Menko PMK Akui Kementerian Belum Kompak dalam Membangun Desa
Padahal Presiden Jokowi minta saling terintegrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kementerian agar tidak membuat program masing-masing dan saling berintegritas satu sama lain. Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut bahwa kementerian dan lembaga memang belum bersinergi optimal, khususnya dalam pengembangan di desa.
"Presiden menekankan pentingnya integrasi dari berbagai macam dana yang berasal dari kementerian dan lembaga yang jumlahnya sangat banyak, yang semua sebetulnya bermuara ke desa," kata Muhadjir dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).
1. Muhadjir sebut tenaga pendamping dan penyuluh dari 12 kementerian belum bersinergi
Muhadjir pun menjelaskan dalam pengembangan desa, tenaga pendamping dan penyuluh yang berasal dari 12 kementerian dan lembaga masih belum bersinergi secara optimal. Muhjadir menyebut terdapat 306.267 tenaga pendamping dan penyuluh di desa dari 12 kementerian maupun lembaga.
Sementara itu, Kemendes hanya memiliki tenaga pendamping sebanyak 36.384 orang. Jumlah ini, kata dia, masih jauh dari cukup karena jumlah desa sendiri mencapai 74.953 desa.
"Kalau dikaitkan dengan desa sebetulnya jumlahnya masih kurang. Karena jumlah desa itu 74.953 desa. Dengan asumsi satu desa satu pendamping. Jumlahnya masih kurang," kata Muhadjir.
Baca Juga: Jokowi Minta Menterinya Pastikan Bansos Diterima Masyarakat Desa