TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panglima TNI: Program 400 Ribu Testing COVID-19 Siap Dimulai Pekan Ini

Sebanyak 63 ribu tracer COVID-19 sudah disiapkan TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketika menyampaikan keterangan pers pada Senin, 26 Juli 2021 (Tangkapan layar YouTube BNPB)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan meningkatkan testing dan tracing guna menekan laju penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bahkan menargetkan program testing ini bisa mencapai 400 ribu per hari.

Untuk menyukseskan program ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ditunjuk untuk memimpin pelaksanaan peningkatan testing ini. Terkait persiapannya, Hadi mengatakan TNI telah mengerahkan tracer untuk melakukan pelacakan dan testing. Sehingga, dalam minggu ini peningkatan testing sudah bisa dimulai.

“Untuk TNI sendiri sudah mengerahkan tracer digital dan tracer lapangan,” kata Hadi saat dihubungi IDN Times, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: TNI-Polri Bantu Tracing Kontak Erat Pasien COVID-19 di Perkampungan

1. Sebanyak 63 ribu tracer dari TNI telah disiapkan

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah) berbincang dengan Dandim 1006 Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto (kanan) dan Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Firmansyah (kiri) saat meninjau banjir di kawasan Desa Pembataan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (16/1/2021) (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Sebelumnya, dalam keterangan persnya di kanal YouTube BNPB Indonesia pada Senin (26/7/2021), Panglima TNI menuturkan, tracing kontak erat yang saat ini dilaksanakan di lapangan dibantu oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan dinas kesehatan dalam hal ini adalah Puskesmas dan Bidan Desa.

Hadi melanjutkan, proses tracing dan testing akan dilakukan secara manual oleh petugas dengan mendatangi masyarakat yang disinyalir melakukan kontak erat terhadap pasien terkonfirmasi COVID-19. Nantinya, petugas akan melakukan wawancara dan penyuluhan kepada masyarakat.

“Saat ini ada 63.000 tenaga tracer dari TNI yang sudah tersebar di wilayah-wilayah di posko-posko PPKM mikro untuk membantu Kepala Puskesmas, Bidan Desa melaksanakan tracing kontak erat kepada masyarakat," kata Hadi.

2. Pemerintah juga siapkan tracer digital untuk mempercepat pelaksanaan tracing

Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan.

Hadi menyampaikan, standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri dalam pelaksanaan tracing kontak erat rasionya adalah 1:30. Sementara, di Indonesia saat ini baru bisa dilaksanakan 1:1, di mana satu kasus terkonfirmasi maka satu kontak erat yang dilakukan tracing.

Untuk mengoptimalkan tracing, Hadi melanjutkan, TNI juga menyiapkan tracer digital. Tracer digital akan dilatih oleh Kementerian Kesehatan. Mereka disiapkan untuk mempermudah pelaksanaan tracing.

Adapun alur pelacakan oleh tracer digital yaitu, setelah mendapatkan notifikasi dari Kepala Dinkes di daerah, kemudian tracer digital akan mewawancarai masyarakat yang akan ditracing. Wawancara dilakukan menggunakan media Whatsapp.

Jika menemui kendala, maka tracer lapangan baik Babinsa, Bhabinkamtibmas termasuk Bidan Desa akan secara manual mendatangi masyarakat yang menjadi kontak erat kasus terkonfimasi dan disinyalir terpapar COVID-19.

Baca Juga: Panglima TNI Akui Tracing Kontak Erat Rendah, Jauh dari Standar WHO

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya