TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengunjung Tempat Wisata Melonjak, Airlangga: Biar Pemda yang Atur

Kapasitas pengunjung harus 50 persen

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden pada Senin (11/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan masalah lonjakan pengunjung tempat wisata saat musim libur Lebaran seharusnya diatur oleh pemerintah daerah. Menurutnya, aturan protokol kesehatan di tempat wisata diserahkan sepenuhnya kepada Pemda.

"Pemerintah sudah jelas mengatur dalam PPKM mikro bahwa tempat-tempat publik itu diwajibkan untuk mengikuti protokol kesejatan dan dibuka dengan 50 persen kapasitas. Dan tentu pengaturannya diserahkan kepada pemda masing-masing," ucap Airlangga dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (15/5/2021).

Baca Juga: Airlangga: Mobilitas di Wilayah Aglomerasi Tak Perlu SIKM

1. Tempat wisata yang boleh dibuka hanya di wilayah aglomerasi

(Libur Nasional dan Cuti bersama dimanfaatkan warga Jakarta untuk bertamasya ke Ancol dan hingga Kamis (29/10) pukul 14.00 WIB pengunjung Ancol mencapai 23.000 orang) ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Airlangga menegaskan, tempat wisata yang diperbolehkan dibuka hanya di wilayah aglomerasi atau tempat wisata berbasis komunitas saja. Sehingga, pemda harusnya mengatur hal itu.

"Tentu ini pengaturan teknis dari masing-masing Pemda bisa mengatur. Namun catatan dari seluruh regulasi yang dibuat dalam PPKM mikro adalah menggunakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan," jelas Airlangga.

Baca Juga: Ancol Sempat Padat, Pemprov DKI Dikritik atas Kebijakan Standar Ganda

2. Warganet soroti dan kritik kerumunan di Ancol

(Libur Nasional dan Cuti bersama dimanfaatkan warga Jakarta untuk bertamasya ke Ancol dan hingga Kamis (29/10) pukul 14.00 WIB pengunjung Ancol mencapai 23.000 orang) ANTARA FOTO/ Reno Esnir

Sebelumnya, kerumunan masyarakat yang berwisata ke Taman Impian Jaya Ancol menjadi sorotan warganet. Bahkan, topik Ancol menjadi trending topik di media sosial Twitter hari ini. Kritikan warganet dilontarkan karena kerumunan di Ancol bisa menyebabkan klaster COVID-19.

Pada hari kedua Lebaran Idul Fitri, pengunjung Taman Impian Jaya Ancol tercatat sebanyak 39 ribu orang. Di media sosial Twitter juga banyak warganet yang mengunggah tentang kerumunan di Ancol tersebut. Tak sedikit dari mereka mengkritik kerumunan itu.

"Bukan cuma mal saja, tetapi Ancol juga dibuka, begitupun dengan Ragunan. Sementara untuk ziarah ke TPU dilarang dan ditutup. Sebegitu pentingnya Ekonomi negara sampai harus mengorbankan kemanusiaan yang adil dan beradab," tulis akun Twitter @muchilalr.

"Jakarta sepertinya tidak belajar dari kesalahan India, tsunami COVID-19 yang terjadi di Sungai Gangga pasti akan terulang kembali di Ancol apabila jumlah kerumunannya membludak seperti ini," kata akun Twitter @JuanMarpaung99 dalam unggahannya.

Kemudian, akun Twitter @HukumDan juga ikut berkomentar soal kerumunan di Ancol.

"Moga saja tidak menjadi cluster raksasa COVID-19 kawasan Ancol, Ragunan dan pemakaman. Mudik dilarang, membludak di tempat lain. Pemudik di suruh putar balik. TKA malah bebas melenggang. Kapok mu kapan???" katanya.

"Selaku ibukota negara sepatutnya beri teladan bagi provinsi-provinsi lain, tapi sayangnya gak. Kemarin Tanah Abang, sekarang Ancol dan keramaiannya. Kalian mau dukung pandemi ini ada sampai kapan?" tulis akun Twitter @iina_surbakti.

Baca Juga: Kerumunan Disorot Warganet, Ancol Ditutup Hari Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya