TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Minta Jasad Petugas KPPS Divisum, Ini Kata Ketua KPU

Autopsi atau tidak tergantung izin keluarga

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang meminta jasad petugas KPPS yang meninggal divisum. Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo di kediamannya, Kertanegara, Rabu (8/5) kemarin.

Menanggapi hal itu, Arief mengatakan, jika mau melakukan autopsi, maka kubu Prabowo harus meminta izin kepada keluarga petugas KPPS yang meninggal. Sebab, mereka lah yang menentukan apakah bisa dilakukan autopsi atau tidak.

Baca Juga: Komnas HAM Desak Investigasi Kematian Ratusan Petugas KPPS

1. Arief sebut Prabowo harus minta izin langsung ke keluarga petugas KPPS yang meninggal

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Terkait permintaan Prabowo agar petugas KPPS yang meninggal diautopsi, Arief menyerahkan sepenuhnya ke keluarga korban. Ia mengatakan, kubu 02 bisa langsung meminta izin kepada keluarga petugas.

"Kalau mau autopsi ya silakan izin ke keluarganya langsung," kata Arief di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

2. Autopsi atau tidak tergantung izin keluarga

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Menurut Arief, KPU juga tidak bisa memberi keputusan. Jika memang ingin divisum atau autopsi harus meminta izin kepada keluarga petugas KPPS yang meninggal. 

"Intinya autopsi itu harus izin keluarga dulu. Kalau ada pihak yang ingin (autopsi) silakan ajukan izin ke keluarga dulu. Kalau ada yang mau melaporkan, ya silakan laporkan," terang dia.

3. Prabowo minta jasad petugas KPPS yang meninggal divisum

IDN Times/Irfan fathurohman

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto meminta peristiwa meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diusut tuntas. Dia menyarankan jasad anggota KPPS divisum.

"Kami berbelasungkawa dan kami mohon pihak berwajib menyelesaikan dan mengusut hal ini, sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya," kata Prabowo di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).

Dia ingin aparat penegak hukum menyelidiki kematian ratusan anggota KPPS. Caranya adalah dengan memeriksa secara medik jenazah petugas KPPS.

"Perlu ada, kami rasa suatu visum atau pemeriksaan medis petugas-petugas KPPS yang meninggal," kata Prabowo.

4. Prabowo turut berduka

IDN Times/Irfan fathurohman

Prabowo mendengar, sudah ada 500 lebih anggota KPPS yang meninggal dunia. Ini membuatnya prihatin dan turut berduka.

"Atas nama seluruh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, kami ingin mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya, yang dilaporkan lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan, yang telah meninggal dalam proses pemilu. Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah pemilu Republik Indonesia," kata Prabowo.

Baca Juga: DPR Gelar Rapat Paripurna Bahas Penyebab Petugas KPPS Meninggal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya