TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rizieq Shihab Kritik BPIP, Tjahjo: Sama Saja Permasalahkan Pancasila

Urusan Pancasila sebagai ideologi sudah final

Almarhum Menpan-RB Tjahjo Kumolo (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menanggapi kritikan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, terhadap Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Rizieq menyampaikan kritikan itu dalam pidatonya pada milad ke-21 FPI melalui video dari Makkah yang disiarkan langsung dari akun YouTube Front TV, Sabtu (24/8).

Lembaga negara yang dibentuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu menurut Rizieq justru tak paham hakikat dan esensi Pancasila. Menjawab tudingan tersebut, Tjahjo mengatakan pihak-pihak yang 'menyerang' itu justru tak mengerti fungsi dan peran BPIP.

Baca Juga: Mendagri dan BPIP Tanda Tangani MoU, Apa Isinya?

1. Urusan Pancasila sebagai ideologi sudah final

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Tjahjo menuturkan pihak yang mengkritik BPIP berarti belum paham mengenai fungsi dan tugas BPIP. Karena urusan Pancasila sebagai ideologi sudah final.

"Urusan Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah final, baik sebagai ideologi negara, dan setiap keputusan politik pembangunan di semua tingkatan itu harus diimplementasikan dengan Pancasila," ujar Tjahjo di kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (26/8).

2. Mempermasalahkan BPIP berarti mengusik Pancasila

IDN Times/Irfan fathurohman

Tjahjo mengatakan orang-orang yang berada di BPIP adalah tokoh yang ingin menjaga keutuhan bangsa. Dia menyebut pihak-pihak yang 'menyerang' BPIP sama saja menyerang Pancasila.

"Kalau ada yang mempermasalahkan BPIP, sama saja mempermasalahkan Pancasila. Padahal itu sudah final Pancasila itu," kata politikus PDIP itu.

3. Rizieq Shihab menyebut Pancasila merupakan dasar negara, bukan pilar negara

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Diketahui, Rizieq Shihab sebelumnya menyebut Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, dan bukan sebagai pilar negara. Menurut dia, pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara adalah mereka yang tidak paham konstitusi dan dasar negara Republik Indonesia.

"Ironisnya justru rezim perselingkuhan antara komunis sosialis dan liberal kapitalis yang mulai berkuasa sejak reformasi laten kiri 1998, yang merasa paling NKRI dan paling Pancasilais, telah dengan sengaja menggeser Pancasila yang berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa dari dasar negara menjadi pilar negara," kata Rizieq.

"Dan parahnya mereka sosialisasikan pergeseran ilegal dan inkonstitusional tersebut secara sistematis, melalui lembaga-lembaga tinggi negara, bahkan melalui lembaga tertinggi negara," lanjut dia.

Baca Juga: Zulkifli: MPR dan BPIP Saling Bersinergi Mantapkan Ideologi Bangsa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya