TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Andi Arief Digerebek, Demokrat: Kapolri Harus Beri Penjelasan

Tito Karnavian diminta jelaskan tentang dugaan penggerebekan

google.com

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menanggapi tentang pernyataan Andi Arief yang mengaku rumahnya di Lampung digeruduk oleh Polri. Menurut Rachland, Kapolri Jenderal Tito Karnavian harus menjelaskan hal itu, karena Andi belum pernah mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian.

Baca Juga: Polri Sempat Geruduk Rumah yang Dikira Milik Andi Arief di Lampung

1. Demokrat desak Tito angkat suara terkait penggerudukan rumah Andi di Lampung

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Berkaitan dengan penggerudukan di rumah Andi itu, Rachland pun mendesak Tito untuk memberikan penjelasan. Dikatakan Rachland, rumah yang digeruduk oleh Polri tersebut adalah rumah milik orang tua Andi yang disangka adalah rumah milik Andi.

"Kami mendesak Kapolri Tito Karnavian segera memberi penjelasan terkait percobaan penjemputan paksa oleh polisi terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, ke rumah orang tuanya di Lampung," kata Rachland dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/1).

2. Polri dinilai Rachland gunakan kekuasaan yang berlebihan dalam penggerudukan rumah Andi

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Rachland mengungkapkan, pemanggilan paksa hanya bisa dilakukan pihak kepolisian apabila seseorang tidak memenuhi panggilan sebanyak tiga kali. Sementara, lanjutnya, Andi belum mendapatkan panggilan apa pun dari Polri.

"Sampai hari ini, Andi Arief belum pernah sekali pun mendapat panggilan polisi dalam kasus apa pun yang mungkin disangkakan kepadanya," ujar Rachland.

"Apabila Andi menjadi target operasi polisi, maka kami menilai polisi telah melakukan 'excessive use of power' yang sepenuhnya tidak bisa diterima," tambahnya.

3. Demokrat akan dampingi Andi bila memang dipanggil oleh polisi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Lanjut Rachland, bila memang Polri membutuhkan keterangan resmi dari Andi perihal pernyataannya di Twitter, maka Demokrat memastikan bahwa Andi akan memenuhi panggilan tersebut. Dan Demokrat tak segan untuk ikut mendampingi.

"Namun Polisi berkewajiban melakukan tugas-tugasnya dalam cara yang menghormati hak-hak sipil, bukan malah melanggarnya. Kami menunggu klarifikasi segera dari Kapolri, termasuk apakah penjemputan paksa itu adalah buah dari pertimbangan otonom hukum atau pesanan dari otoritas politik," sambung Rachland.

Baca Juga: Polisi Bantah Gerebek Rumah Andi Arief di Lampung 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya