TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siti Ruhaini, Staf Khusus Presiden Ini Akan Hadir di IMS 2019

Siti bertekad menduniakan gagasan RA Kartini

IDN Times

Jakarta, IDN Times - IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada tanggal 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta.  IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial terbesar di tanah air ini akan dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millenial, salah satunya Siti Ruhaini Dzuhayatin.

Masyakarat umum mungkin banyak yang belum mengetahui siapa sosok perempuan yang satu ini. Siti kini berprofesi sebagai staf presiden yang membidangi keagamaan.

Lalu seperti apa rekam jejak Siti hingga akhirnya dirinya diangkat menjad staf presiden?

1. Siti mengenyam pendidikan hingga S-3

Unsplash/Good Free Photos

Siti lahir di Blora, 17 Mei 1963. Wanita berusia 55 tahun rupanya cukup kenyang mengenyam pendidikan tinggi. Di tahun 1988, Siti menuntut ilmu pendidikan sarjananya di IAIN Sunan Kalijaga.

Tidak puas sampai di situ, Siti kembali melanjutkan di Pascasarjana Universitas Monash pada tahun 1993. Tak berhenti sampai di situ, Siti kemudian melanjutkan pendidikan S-3 nya di Universitas Gajah Mada pada tahun 2011.

2. Siti pernah menjabat sebagai Komisioner HAM Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)

IDN Times

Sosok Siti mungkin memang tidak banyak dikenal oleh masyarakat awam. Namun, di kalangan aktivis HAM, namanya sudah tidak asing lagi. Sebelum menjadi staf presiden, Siti menjabat sebagai Komisioner HAM Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau OIC Independent Permanent Human Rights Commission’s (IPHRC), untuk periode 2014-2018. Dan Siti menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan posisi tersebut.

Keprihatinannya pada kenyataan bahwa masih banyak perempuan yang mengalami kekerasan fisik dan mental, membuat Siti bertekad menduniakan gagasan RA Kartini. Dia menilai, pandangan Kartini masih sangat relevan di negara-negara Islam anggota OKI.

Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Tantangan Ivy, Jadi Dosen Muda di Era Millennial

3. Siti pernah menjadi dosen dan wakil rektor III di UIN Sunan Kalijaga

Instagram/uinsk

Selain pernah menjadi Komisioner HAM Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Siti juga pernah menjadi dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak hanya itu, Siti juga menjabat sebagai Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2015-2019.

Baca Juga: Anak Band Jadi Dosen ITB? Bisa Banget, Kenalin Nih Dina Dellyana

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya