Ternyata Ini Alasan Pemerintah Izinkan Belajar Tatap Muka Lagi
Jaringan internet tidak merata dan murid butuh sosialisasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan salah satu alasan kenapa pemerintah memutuskan untuk membuka kembali kegiatan belajar tatap muka di tengah pandemik COVID-19. Ia mengatakan masa pembelajaran secara daring memang kurang efektif, terutama untuk daerah-daerah dengan jaringan internet yang tidak bagus.
"Saya juga memahami beberapa daerah sulit melaksanakan sistem daring karena jaringan-jaringan internet yang mungkin tidak ada atau kecepatannya rendah. Tatap muka memang menjadi solusi untuk daerah-daerah yang menghadapi persoalan itu," kata Tito dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di Kemendikbud RI, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: Menko PMK Muhadjir: Sekolah Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021
1. Pembelajaran daring membuat para murid kurang bersosialisasi
Selain itu, Tito menyebutkan bahwa para murid membutuhkan sosialisasi bersama teman-temannya. Tak hanya itu, dia mengatakan ada beberapa mata pelajaran yang memang mengharuskan adanya dialog interaktif dengan tatap muka. Sehingga, keputusan pembukaan belajar tatap muka pun dilakukan pemerintah.
"Lebih dari itu ekses psikologi dari anak-anak kita yang mereka kurang bersosialisasi secara langsung dengan teman-temannya, dengan yang seusianya dan lain-lain," tutur Tito.
Baca Juga: Mendagri: Jika Belajar Tatap Muka Berujung Klaster COVID-19, Hentikan
Baca Juga: Nadiem: Sekolah Tatap Muka Bakal Tergantung Izin Orang Tua