TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiru Negara Lain, Jokowi Ingin Pelacakan COVID-19 Pakai Teknologi

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menginstruksikan jajaran kementerian dan lembaga, agar melacak Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dilakukan lebih agresif lagi. Jokowi mengatakan pelacakan harus dilakukan menggunakan bantuan teknologi komunikasi.

Hal itu seperti yang telah diterapkan beberapa negara dalam melacak kasus virus corona. Instruksi ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas mengenai penanganan pandemik COVID-19 yang disiarkan langsung di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6).

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

1. Jokowi ingin pelacakan virus corona menggunakan teknologi komunikasi, bukan cara konvensional

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Seperti di negara lain, Jokowi ingin pelacakan virus corona dilakukan lebih agresif lagi. Pria kelahiran Solo itu mengatakan pelacakan harus menggunakan bantuan sistem teknologi komunikasi, dan bukan cara-cara yang konvensional lagi.

"Seperti yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary. Kemudian Korea Selatan mobile GPS untuk data-data, sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik," tutur kepala negara.

2. Jokowi menargetkan pemeriksaan spesimen mencapai 20.000 per hari

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Tak hanya itu, Jokowi juga menargetkan pemeriksaan spesimen agar ditingkatkan lagi. Bahkan, ia menargetkan tes pengujian spesimen COVID-19 mencapai 20 ribu per hari.

"Pengujian spesimen saya sampaikan terima kasih. Target pengujian spesimen dulu 10 ribu sudah terlampaui, dan target ke depannya sudah mulai 20 ribu per hari harus sudah kita rancang ke sana," kata orang nomor satu di Indonesia itu.

3. Jokowi ingin data virus corona hanya satu pintu

Dok. Biro Pers Kepresidenan

Jokowi mengatakan, data tentang COVID-19 harus diperbaiki. Sehingga, Gugus Tugas bisa melaporkan data secara real time dari laboratorium di pusat dan daerah.

"Manajemen untuk satu data ini sudah mulai diperbaiki, sehingga kita nantinya bisa melaporkan secara real time dari laboratorium, dari Gugus Tugas di daerah-daerah," ujar Presiden.

"Sehingga dalam pengambilan kebijakan keputusan bisa tepat, akurat. Tentu saya minta pintunya hanya satu," lanjut Jokowi.

Baca Juga: [UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya