TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPRD DKI Usul TPST Bantargebang Diubah Jadi Lapangan Golf, Mungkinkah?

Usulan ini disampaikan oleh Komisi D kepada Dinas LH

Website

Jakarta, IDN Times - Komisi D DPRD DKI merekomendasikan agar Dinas Lingkungan Hidup dapat memanfaatkan lokasi tumpukan sampah yang ketinggiannya sudah melampaui 50 meter di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, menjadi lapangan golf. 

Namun menurut penemu Teknologi Pengolahan Sampah Thermal Hydrodrive, Djaka Winarso, usulan ini tidak cocok. 

Menurut Djaka, secara teknis tumpukan sampah campur setinggi 50 meter tidak stabil. Hal ini karena proses penumpukan sampah yang dilakukan cenderung open dumping.

“Bukan tidak bisa, tapi membutukan effort yang berat. Secara teknis tumpukan sampah campur setinggi 50 meter tersebut tidak stabil,” terang Djaka saat dihubungi IDN Times, Selasa (29/11/2021).

Baca Juga: DKI Bakal Bangun 4 ITF, Diharap Jadi Solusi Padatnya Bantar Gebang

1. Karakteristik sampah di Bantargebang basah

Foto hanya ilustrasi. ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Masih kata Djaka, karakteristik sampah di Bantargebang cenderung basah karena tercampur antara sampah organik dan anorganik.

Apabila dipaksakan untuk menjadi lapangan golf, gunungan sampah tersebut harus dipapas dulu (di-minning), dan ini membutuhkan biaya sangat besar.

“Pastinya tidak akan ekonomis dibandingkan dengan membuat lapangan golf di lahan normal,” tutur dia.

2. Perbandingan dengan Korea tidak apple to apple

(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Usul menjadikan TPST Bantargebang sebagai lapangan golf sendiri muncul karena DPRD DKI Jakarta ingin meniru Korea Selatan. Tapi, hal itu dinilai tidak sebanding atau apple to apple.

Sebab di Korea Selatan, tempat pembuangan sampah dikelola dengan sanitary landfill yang baik. “Sehingga tidak terjadi gunungan sampah yang ekstrem, jadinya sangat memungkinkan dibuat berbagai fasilitas publik di sana,” ujar Djaka.

Di landfill (TPA) Korea itu, lanjut Djaka, terdapat berbagai teknologi pengolahan sampah yang mumpuni, disesuaikan dengan jenis sampah yang diolah. 

Sehingga, apabila ingin mengubahnya menjadi lapangan golf tidak membutuhkan biaya besar. “Di sana nggak butuh biaya terlalu besar, karena bekas tumpukan sampahnya sudah relatif lebih siap untuk langsung dibangun lapangan golf,” terangnya.

Baca Juga: TPST Bantargebang Hampir Full, DKI Bangun Pengelolaan Sampah di Tebet 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya