TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Tembus 12.650, PSI Minta Pemprov DKI Evaluasi PTM

Angka positivity rate capai 14,2 persen.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra (dok. Humas PSI DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, meminta Pemprov DKI mempertimbangkan kembali pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) serta memperketat protokol kesehatan di sekolah seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 di Jakarta.

"Harus ditimbang ulang PTM, karena ini kan kebijakan saat kasus melandai. Beberapa hari ini Jakarta kembali menjadi pusat penyebaran COVID-19 dengan mendominasi angka kasus nasional. Per kemarin angka kasus harian sudah di atas 1.500 kasus," kata pria yang akrab disapa Ara, dalam keterangan resmi, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga: Pemprov DKI Segera Berlakukan Kembali PTM 100 Persen

Baca Juga: DKI Jakarta Level 2, PTM 100 Persen Masih Tunggu Kebijakan Kemendikbud

1. Anak-anak kelompok rentan kasus COVID-19

Petugas sekolah memeriksa suhu tubuh siswa menggunakan termometer non kontak saat sosialisasi di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd)

Dia mengatakan, anak-anak adalah kelompok rentan yang harus menjadi salah satu prioritas yang dilindungi dari penularan COVID-19. Saat ini, kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 12.650 kasus. Angka positivity rate dalam sepekan naik menjadi 14,2 persen.

"Kita harus ingat bahwa anak-anak ini kelompok rentan. Apalagi di sekolah interaksi antar murid pasti lebih intens karena biasa mereka bermain. Saya rasa Pemprov DKI harus ambil tindakan cepat sebelum ada kasus di sekolah," tambah Ara.

2. Protokol kesehatan diminta diperketat

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Ara mengatakan, jika Pemprov DKI memutuskan untuk tidak menghentikan PTM, maka setidaknya harus ada tindakan untuk memperketat protokol kesehatan di sekolah-sekolah.

"Jika PTM belum dihentikan, Pemprov harus mendorong sekolah-sekolah untuk melakukan upaya ekstra penegakkan protokol kesehatan yang akhir-akhir ini mulai longgar. Pasti butuh usaha lebih karena mengatur anak-anak lebih sulit," kata Ara.

Baca Juga: DKI Jakarta Level 2, PTM 100 Persen Masih Tunggu Kebijakan Kemendikbud

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Gelar PTM 100 Persen, Sekolah Harus Siapkan Ini!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya