TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Urai Macet di Tebet Eco Park dengan Kempeskan Ban Dinilai Berlebihan

PSI beri rekomendasi untuk atasi parkir liar di Tebet Eco

Tebet Eco Park (instagram.com/jakarta.ku)

Jakarta, IDN Times - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Eneng Malianasari, menilai penggembosan ban yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terhadap maraknya parkir liar pengunjung Tebet Eco Park Jakarta Selatan yang berujung macet, berlebihan.

Eneng mengatakan, Pemprov DKI seharusnya dapat melakukan tindakan yang lebih inovatif tanpa merugikan kenyamanan warga.

“Pemprov DKI harus dapat mengantisipasi padatnya pengunjung Tebet Eco Park. Tapi tindakan antisipasi ini, jangan berupa antipati. Tidak harus yang merugikan warga. Mengempeskan ban itu sangat merugikan loh. Apakah harus seperti itu?,” kata Eneng kepada wartawan, Senin (13/6/2022).

Baca Juga: Pemprov DKI Bakal Tertibkan Parkir Liar di Tebet Eco Park

1. Pemprov DKI harusnya merujuk pada Andalalin

Anggota Fraksi PSI, Eneng Maliasari dan anggota Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta (IDN Times/Aryodamar)

Adapun, dia merekomendasikan agar Pemprov DKI merujuk pada Analisa Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang digunakan sebagai syarat pembangunan Tebet Eco Park ini.

“Itu kan syarat wajib. Pertanyaannya, apakah Pemprov sudah menjalankan Andalalin tersebut?” ucap dia.

Baca Juga: 9 Potret Tebet Eco Park, Ada Jembatan Infinity yang Estetik

2. Diminta tambah kantong parkir dan gunakan transportasi umum

Ilustrasi bendera PSI (psi.id)

Lebih jauh, Eneng mengatakan, banyak cara-cara inovatif yang bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi macet di Tebet Eco Park. Di antaranya menambah kantong-kantong parkir di Pasar Tebet Barat atau Timur. 

“Pemprov DKI juga bisa bekerja sama dengan TransJakarta untuk menyediakan angkutan gratis dari dan menuju Tebet Eco Park dari kantong-kantong parkir tersebut,” ungkapnya.

Selain dinilai lebih efektif, cara ini juga dinilai dapat memberikan promo transportasi umum juga.

“Kan bisa sambil promo transportasi umum juga. Intinya ada banyak cara yang dapat dilakukan. Tinggal pilih mau yang mana,” ujar Eneng.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya