TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta Xanana Gusmao, Kembali Dilantik Jadi PM Timor Leste

Pejuang kemerdekaan Xanana Gusmao jadi pemimpin negara

twitter.com/@dominiksipinski

Jakarta, IDN Times - Xanana Gusmao, lahir dengan nama José Alexandre Gusmao,  di Manatulo Timor Leste, 20 Juni 1946. Kay Rala Xanana Gusmao, demikian dia juga disebut dengan respek, adalah figur sentral dalam perjalanan sejarah negeri yang selama 24 tahun pernah jadi bagian dari Indonesia, sebelum resmi menjadi negeri yang berdaulat pada 20 Juni 2002.

Pada tanggal 1 Juli 2023, Xanana dilantik menjadi Perdana Menteri Timor Leste untuk masa jabatan lima tahun ke depan.  Xanana adalah presiden pertama setelah Timor Leste merdeka, bertugas pada 2002-2007, dan pernah menjadi PM pada 2007-2015.

Berikut fakta-fakta sosok Xanana, pejuang kemerdekaan Timor Leste yang meraih posisi puncak di negerinya.

Baca Juga: Pemilu Timor Leste, Partai Xanana Gusmao Berjaya 

1. Xanana Gusmao, anak guru yang jadi pejuang Timor Leste

Presiden pertama Timor Leste Kay Rana Xanana Gusmao (paling kiri) saat berkunjung ke Indonesia. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Xanana lahir dari orang tua yang bekerja sebagai guru.  Keluarga Xanana punya dua anak laki-laki dan lima anak perempuan.  Mereka dibesarkan di desa. Dia menempuh pendidikan dasar dan menengah di sekolah misi Katolik di Dare.

Xanana mulai bekerja di usia belia. Pagi hari sebagai surveyor, sore hari sebagai guru di sekolah China. Pada April 1974 dia bergabung sebagai staf “A Voz de Timor”, atau suara Timor. Sesudah pecah Revolusi Carnation di Portugal, 25 April 1974, rakyat Timor saat itu melihat celah menjadi negeri merdeka. Xanana bergabung dengan organisasi Asosiasi Sosial Demokrat, yang kemudian bertransformasi menjadi Front Revolusioner untuk Kemerdekaan Timor-Leste (Fretilin). Pengalaman bekerja sebagai jurnalis dan fotografer membuat Xanana dipercayai untuk tugas deputi direktur departemen informasi Fretilin.

Pada Desember 1975, Indonesia (saat itu diam-diam didukung AS dan Australia), menguasai Timor Timur dan menjadikannya provinsi ke-27. Xanana ada di barisan depan menentang penjajahan Indonesia.  Dia menjadi pemimpin Falintil, sayap militer untuk gerakan nasional pembebasan Timor Timur. Falintil ini berjuang dan bersembunyi di daerah pegunungan. Semacam gerilyawan.

2. Xanana Gusmao ditangkap tentara Indonesia dan dijatuhi penjara seumur hidup

twitter.com/@sroughne

Pada tahun 1992, Xanana ditangkap oleh tentara Indonesia, masih dalam naungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat itu. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan tuduhan melawan pemerintah dan memiliki senjata secara illegal. Xanana jalani hukuman di penjara Cipinang, Jakarta. Atas tekanan masyarakat internasional kepada Indonesia, saat itu,  masa hukuman kemudian diperpendek jadi 20 tahun. Hasil mediasi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Xanana menjalani tahanan rumah pada bulan Februari 1999, sesudah Reformasi Mei 1998 berhasil memaksa Presiden Soeharto mundur. Dia menjalani tahanan rumah di Salemba.

Xanana, bersama dengan  José Ramos-Horta and Uskup Carlos Belo bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia, dan akhirnya gencatan senjata di wilayah Timor Timur berlangsung pada 18 Juni 1999.  Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur berpartisipasi dalam jajak pendapat nasional atau referendum untuk menentukan nasib Timor Timur, apakah menjadi negara merdeka, atau tetap dalam kekuasaan Indonesia.

Rakyat memilih merdeka. Dan tentara Indonesia menarik pasukannya.  Pada 25 Oktober 1999, Dewan Keamanan PBB membantu pemerintahan transisi, yaitu UNTAET.  Xanana saat itu  menjabat sebagai presiden National Council of Timorese Resistance (CNRT), yang kemudian menjadi partai politik dominan di negeri ini sampai hari ini. Ramos Horta juga bagian dari CNRT. Ramos Horta dan Uskup Belo kemudian berbagi hadiah Nobel Perdamaian.

3. Xanana Gusmao menang mudah di Pemilu Presiden dan menjadi presiden pertama Timor Leste.

ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Pada April 2002, Timor Timur menggelar pemilihan presiden untuk pertama kalinya sejak berdaulat dan menjelma menjadi negara Timor Leste. Xanana menang telak dan menjadi presiden pada 20 Mei 2002, di hari yang sama dengan hari lahirnya Timor Leste yang berdaulat. Tahun itu pula Timor Leste resmi menjadi anggota PBB.

Xanana memimpin negeri itu membangun ekonomi yang sangat bergantung kepada industri eksplorasi minyak. Menurut Ensiklopedia Britannica, pada tahun 2006, dia mendesak Perdana Menteri saat itu, Mari Alkatiri, untuk mundur.  Mari dituding memerintahkan intimidasi dan pembunuhan lawan politik.  Tuduhan itu memicu protes besar dan Mari terpaksa berhenti jadi PM pada Juni 2006.

4. Presiden Ramos-Horta menunjuk Xanana Gusmao menjadi Perdana Menteri Timor Leste

ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Dari laman timor-leste.gov.tl, Xanana memilih tak mengejar masa jabatan kedua sebagai presiden, meskipun dia dianggap sosok politisi paling popular.  Dia memilih menjadi PM.  Pada pemilihan umum parlemen, Juni 2007, CNRT yang diubah namanya menjadi parpol Kongres Nasional Untuk Rekonstruksi Timor, masih dengan akronim CNRT, ada di posisi kedua setelah Fretilin, parpolnya Mari Alkatiri.

Tapi Fretilin gagal menang mayoritas.  Xanana lantas menggalang pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh partainya, CNRT.  Presiden Ramos-Horta saat itu menunjuk Xanana sebagai PM.  Xanana disumpah sebagai PM pada 8 Agustus 2007, disusul dua hari demonstrasi yang rusuh di Dili.’

Baca Juga: Indonesia Siap Bantu Timor Leste Jadi Anggota Penuh ASEAN 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya