TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepi Orderan, Sopir Taksi Online Sedih Tak Bisa Biayai Anak Kuliah

Sejak PPKM paling banyak bawa pulang hasil narik Rp100.000

Ilustrasi Taksi Online (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 memberi cerminan baru bagi dunia. Bagaimana tidak, yang sebelumnya penghuni bumi dapat menghirup udara segar secara lega, kini harus dihalau oleh masker karena adanya virus berbahaya yang dapat menular melalui udara, yaitu virus corona. 

Tak hanya itu, pandemik COVID-19 juga berdampak pada perekonomian yang semakin sulit. Dampak pandemik turut dirasakan oleh sopir transportasi online roda empat. 

Terlebih lagi, kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja karena meningkatnya kasus postif COVID-19, membuat pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021 dengan aturan-aturan yang dinilai cukup menekan ekonomi masyarakat. 

"Dampak yang paling kerasa dari awal corona. Sebenarnya kemarin setelah lebaran sudah agak mendingan, pas PPKM mulai, jatuh lagi," kata seorang sopir taksi online berinisial As kepada IDN Times, Rabu (4/8/2021). 

Baca Juga: Cerita Haru Juru Parkir Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Hampir Pingsan

1. Selama PPKM hanya mendapat dua orderan

Suasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

As mengaku selama PPKM, ia terkadang hanya mendapat dua orderan penumpang dalam sehari, bahkan ia bercerita paling banyak hanya menghasilkan Rp100.000.

"Kalau lagi rejekinya kadang dapet, jaraknya kecil (dekat) juga paling Rp100.000 dipotong bensin Rp50.000. Tapi ya kebanyakannya mah zonk," katanya sambil tertawa kecil.

2. Tetap narik penumpang untuk menyambung hidup

Ilustrasi Pembayaran Online (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk menyambung hidup agar dirinya dan keluarga tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, As harus terus menarik penumpang walaupun ia mengatakan orderan sepi setiap harinya.

"Saya cuma buat nyambung hidup aja, buat makan, mobil juga masih ngutang, anak saya sekolah, sampai anak saya yang baru keluar SMA minta kuliah aja gak saya kuliahin. Duit dari mana?" ujar As. 

Bahkan, As bercerita saking sepinya orderan, ia sampai membawa bantal untuk tidur di mobil bagian belakang bersama teman sesama sopir taksi online sambil menunggu orderan masuk. Dirinya mengaku tidak berani pulang dengan tangan kosong, dan baru akan pulang jika istrinya sudah tertidur. 

Baca Juga: Cerita Haru Tukang Bangunan Lolos Jadi TNI Berkat Dukungan Sahabat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya