TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amnesty International Desak Indonesia Selamatkan Pengungsi Rohingya

Mereka terkatung-katung di laut berhari-hari

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Amnesty Interantional Indonesia, Usman Hamid, mendesak pemerintah Indonesia menyelamatkan sekitar 250 pengungsi Rohingya yang terombang-ambing di dekat perairan Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan menyusul pemberitaan media lokal yang melaporkan ada nelayan Aceh melihat sebuah kapal yang mengangkut pengungsi Rohingya di 80-100 mil dekat perairan Lhokseumawe

“Otoritas di Indonesia yang menemukan mereka, baik itu Polairud, TNI AL atau Pemerintah daerah dan pusat, harus segera menyelamatkan para pengungsi yang kemungkinan besar sudah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan berada di laut. Ini persoalan hidup dan mati,” kata Usman melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: 297 Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Aceh

1. Amnesty mendengar laporan soal pencegahan pengungsi masuk Indonesia

Para pengungsi Rohingnya terdampar di Aceh setelah berbulan-bulan di tengah laut (twitter.com/AJ+)

Usman mendapat informasi bahwa petugas di perbatasan Indonesia sedang mencoba mencegah kedatangan mereka dan memerintahkan satuan-satuan setempat untuk bersiaga.

“Ini tidak bisa dibenarkan. Menolak masuk dan mengirim kembali ke lautan lepas sama saja mengingkari kewajiban internasional Indonesia. Kapal mereka harus dibiarkan masuk dan mendarat di pantai terdekat. Para pengungsi diselamatkan dan dipenuhi kebutuhan dasarnya,” tambah dia.

2. Indonesia harus menjadi tauladan dalam menerima pengungsi

Usman Hamid Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (IDN Times/Aldzah Aditya)

Pada September lalu, Pemerintah Indonesia telah memberikan izin pendaratan bagi 297 pengungsi Rohingya di Aceh. Pada Juli, 99 pengungsi Rohingya masuk wilayah Indonesia melalui pantai Aceh Utara, setelah masyarakat lokal menekan pemerintah setempat untuk menyelamatkan mereka.

Alumni Universitas Trisakti itu berharap pemerintah meneruskan tindakan yang mengutamakan kemanusiaan.

“Indonesia, dengan pengalaman penyelamatan sebelumnya, bisa kembali menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan, hanya dengan mengutamakan kemanusiaan,” harapnya.

Baca Juga: Kemlu: 99 Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Tempat Lebih Layak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya