TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begal Penembak Mati Ibu 2 Anak di Tangerang Ternyata Residivis

Tersangka R ditangkap di Pekanbaru

IDN Times/Vanny El Rahman

Jakarta, IDN Times - Begal berinisial R alias M yang menembak mati seorang ibu rumah tangga bernama Saripah di Tangerang, Banten, Rabu (4/7) lalu, akhirnya diringkus jajaran Polda Metro Jaya.

Polisi menindak tegas dengan peluru panas ke tubuh R, karena sempat melawan, dan bahkan nyaris merebut senjata polisi.

"Tersangka ini diapit oleh anggota, lalu berusaha ambil senjata (polisi), dia loncat, lari ambil senjata, lalu kita lakukan tindakan terukur dan jangan sampai membahayakan penyidik, juga masyarakat," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Lantas bagaimana kronologi penangkapan sebelum tersangka ditembak mati? Yuk simak penjelasan dari Argo.

Baca Juga: Kisah Pilu Ade Miskan, Suami Korban Begal Berujung Maut

1. Pelaku sempat melarikan diri hingga Pekanbaru

IDN Times/Vanny El Rahman

Argo memaparkan kronologi kejadian sebelum R kabur ke Sumatera. Awalnya, R melakukan pencurian sepeda motor di Tangerang. Namun, dia gagal, karena kepergok pemilik kendaraan.

"Ada seorang ibu yang meninggal karena ditembak oleh pelaku. Setelah kejadian, data yang kita miliki pelaku lari ke Lampung. Kami kejar sampai Pekanbaru, rencananya dia akan ke Medan untuk lari, tapi kami lebih cepat," kata Argo.

2. Pelaku adalah residivis kasus pencurian dan kekerasan

IDN Times/Vanny El Rahman

Setelah ditangkap, R dibawa ke Jakarta. Ketika diperiksa, rupanya tersangka sudah lima kali melakukan pencurian dengan kekerasan di wilayah Tangerang.

"Ternyata dia residivis, karena tindak pencurian dan kekerasan dari Lapas Tangerang. Setelah keluar dia sudah ada lima laporan untuk tindak pidana pencurian," ungkap dia.

3. Pelaku lain masih buron

IDN Times/Vanny El Rahman

Dalam menjalankan aksinya, R tidak sendiri. Dia dibantu rekannya berinisial J yang kini masih buron.

"Jadi R melakukan kejahatan dengan J. Kadang R berperan sebagai joki dan J sebagai eksekutornya, tapi sering juga bertukar peran. Karena R sering sebagai joki, dia inilah yang menunjuk sasarannya," ujar mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu.

"Tersangka berinisial J masih DPO (daftar pencarian orang) masih dalam pengejaran penyidik, yang saat ini sedang keluar Jakarta," Argo melanjutkan.

Baca Juga: Marak Kasus Penjambretan, Ini 5 Tips Menghindarinya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya