TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AHY: Tak Ada Celah Sedikit pun PK Moeldoko Dikabulkan MA!

Putusan MA soal PK Moeldoko tentukan demokrasi Indonesia

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi soal permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang dilayangkan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) terkait kepemilikan Partai Demokrat.

Dia menjelaskan, saat ini proses PK tersebut akan segera digelar sidang. Menurut AHY, secara logika hukum sebenarnya tidak ada celah dikabulkannya PK Moeldoko itu.

"Secara logika hukum, yang berlaku di negeri ini ketika tidak ada novum baru, tidak ada bukti-bukti baru yang bisa diperkarakan, seharusnya tidak ada celah sedikit pun bagi kemenangan PK KSP Moeldoko tersebut," tutur dia kepada awak media di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga: Desakan Demokrat ke Anies soal Cawapres Dinilai Ganggu Soliditas KPP

Baca Juga: Minta Anies Deklarasi Cawapres, AHY Khawatir Ada Upaya Penggembosan

1. Putusan MA menentukan arah demokrasi Indonesia

Ilustrasi gedung Mahkamah Agung di Jakarta Pusat (www.mahkamahagung.go.id)

AHY menegaskan, apapun hasil yang diputuskan oleh MA tidak hanya menentukan nasib Partai Demokrat, tetapi juga sangat menentukan arah demokrasi di Indonesia ke depan. Menurutnya, jika ada referensi hukum lain yang digunakan untuk memuluskan PK Moeldoko, maka tidak masuk akal.

"Tetapi juga demokrasi di Indonesia juga menentukan hidup dan matinya akal sehat dan hati nurani di negeri ini," tutur dia.

Oleh sebab itu, AHY yakin MA tidak akan mengabulkan PK dengan nomor perkara 128 PK/TUN/2023 tersebut. Dia menilai, institusi MA masih memiliki rasa keberanian dan keadilan untuk memutuskan perkara dengan seadil-adilnya.

"Kami dengan rendah hati tetap memiliki keyakinan bahwa para hakim yang kami muliakan di Mahkamah Agung juga memiliki rasa kebenaran dan keadilan di atas segala-galanya. Sebelum pada akhirnya memutuskan PK KSP moeldoko ini, kami yakin beliau-beliau semua juga akan tergerak bahwa pada akhirnya kebenaran dan keadilan itu harus tegak di negeri kita," ucap AHY.

Baca Juga: SBY Sebut Pemilu Tertutup Bisa Chaos, Megawati: Terus Maunya Apa?

2. AHY soroti kejanggalan proses hukum

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat menerima kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Cikeas, Sabtu (29/4/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Mantan Calon Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti pernyataan sejumlah pemerhati hukum bahwa banyak kejanggalan dalam proses keadilan di Indonesia.

"Walaupun catatan kita semua bukan hanya pemerhati hukum di negeri kita atau keadilan negeri kita, kita tahu dalam tata kelola hukum, ya, di Indonesia ini juga tidak luput kejanggalan-kejanggalan yang tidak masuk akal," tutur AHY.

AHY berharap, proses PK Moeldoko bisa mengedepankan hukum yang berlaku dengan akal sehat, kebenaran, dan adil. Demokrat sendiri siap menghadapi berbagai proses hukum yang saat ini dijalankan.

"Saya sendiri akan memimpin itu semua dengan penuh optimisme dan keyakinan, tetapi seluruh kader Partai Demokrat juga telah siap untuk melakukan yang terbaik menjaga kedaulatan eksistensi partai kami," ucap dia.

AHY mengaku heran adanya upaya perampasan partai yang justru dilakukan oleh seseorang yang berada dalam lingkar kekuasaan. Dia mempertanyakan apakah perampasan itu terjadi karena Demokrat memilih menjadi oposisi dan membangun Koalisi Perubahan.

"Ingat, di negeri kita panglimanya adalah hukum, bukan politik. Ketika ada penguasa saat ini menggunakan hukum sebagai instrumen politik, baik dalam konteks obstraction of justice, melindungi mereka yang dianggap satu bagian dengan penguasa atau abuse of power , menggunakan kekuasaan sebenarnya untuk menghabisi lawan politik dengan cara apapun," tutur dia.

"Termasuk melalui PK KSP Moeldoko ini, maka sama saja sesungguhnya penguasa politik telah menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan-lawannya. Ini tidak sehat, Ini berbahaya dan ini akan mengusik rasa ketidakadilan kita semuanya," imbuh AHY.

Baca Juga: Denny Indrayana Kritik Jokowi, Singgung Polemik Moeldoko dan Demokrat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya