Desakan Demokrat ke Anies soal Cawapres Dinilai Ganggu Soliditas KPP

Dukungan Demokrat ke Anies dianggap belum 100 persen 

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dan Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menilai desakan Partai Demokrat agar Anies Baswedan segera mengumumkan cawapres, berpotensi menganggu soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Ada tiga parpol yang tergabung dalam KPP antara lain PKS, Demokrat, dan NasDem.

"Partai Demokrat mendesak Anies Baswedan untuk segera deklarasi cawapres Juni, dengah dalih mencegah penuruan elektabilitas Anies. Desakan Partai Demokrat ini bisa berpotensi menganggu soliditas Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)," kata dia dalam keterangannya, Selasa (6/8/2023).

Baca Juga: Pilih Erick Thohir, PAN Ungkap Alasan Tak Dukung Anies

1. Elektabilitas Anies turun bukan karena lamanya umumkan cawapres

Desakan Demokrat ke Anies soal Cawapres Dinilai Ganggu Soliditas KPPAnies Baswedan ketika hadir di Formula E 2023 Jakarta, Sabtu (3/6/2023). (IDN Times/Tino).

Bawono menilai, tren penurunan elektabilitas Anies belum tentu karena belum mengumumkan cawapresnya. Namun, kata dia, turunnya tren Anies jelang Pilpres 2024 karena kerja politik.

Oleh sebabnya, KPP diimbau agar terus menggiatkan dukungan dan kerja politik agar pemilih semakin yakin mendukung Anies untuk Pemilu 2024.

"Tetapi kerja-kerja politik dari partai pendukunglah juga harus semakin digiatkan, agar para pemilih atau konstituen dari partai-partai pendukung lebih solid dalam memberikan dukungan terhadap Anies, sehingga tidak mengalami split ticket voting," tutur dia.

Baca Juga: Survei: Jika Anies Batal Nyapres, Prabowo Kalahkan Ganjar di 2024

2. Anggota KPP belum secara solid dukung Anies

Desakan Demokrat ke Anies soal Cawapres Dinilai Ganggu Soliditas KPPBakal cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan usai mengikuti pembekalan bakal caleg NasDem di NasDem Tower pada 2 Juni 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Berdasarkan data survei yang ada saat ini, kata Bawono, menunjukkan para pemilih dari partai anggota KPP belum solid menjatuhkan pilihan terhadap Anies. Dia juga menyoroti agar partai di KPP tidak gegabah mengidentifikasi masalah.

"Tidak terkecuali Partai Demokrat (belum solid mendukung Anies), data survei nasional Indikator Politik menunjukkan pemilih dari Partai Demokrat menjatuhkan pilihan capres terhadap Anies Baswedan masih sekitar 40 persen saja. Jangan sampai Koalisi Perubahan ini salah melakukan identifikasi masalah," ujar dia.

Baca Juga: Deretan Jumlah Pengikut Parpol di Instagram, Demokrat Paling Banyak

3. Demokrat sebut elektabilitas Anies turun karena tak umumkan cawapres

Desakan Demokrat ke Anies soal Cawapres Dinilai Ganggu Soliditas KPPPertemuan Anies Baswedan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di rumah Anies, Selasa (21/3/2023). (dok. Partai Demokrat)

Sebelumnya, Kepala Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, setuju dengan pendapat yang menyatakan penurunan elektabilitas Anies salah satu penyebabnya karena mantan gubernur DKI Jakarta itu belum juga mengumumkan sosok cawapresnya. 

Andi pun mendesak agar Anies segera mengumumkan pasangannya untuk menghadapi Pemilu 2024. Demokrat mengusulkan bakal cawapres KPP diumumkan pada Juni 2023. 

"Jadi, kami mengajukan usul kepada Pak Anies agar Juni ini segera dideklarasikan agar tidak semakin dalam jaraknya (elektabilitas), semakin jauh jaraknya," ungkap dia kepada media, Jakarta, Senin (5/6/2023). 

Andi pun mewanti-wanti jangan sampai fenomena tersebut justru membuat elektabilitas pasangan Anies nantinya ikut melorot. Dia meyakini semakin cepat mantan Mendikbud itu mengumumkan bakal cawapresnya, semakin memperkuat keinginan masyarakat terhadap perubahan. Sehingga hal tersebut bisa mendongkrak elektabilitas Anies. 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya