TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akses TPS Sulit, KPU Kabupaten Bogor Siap Pakai Mobil Maung

KPU berencana pakai Maung Pindad jika dibutuhkan

Kendaraan taktis (Rantis) Maung Pindad (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, Herry Setiawan, menuturkan, pihaknya siap memakai kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad (Persero) bernama Maung, untuk mengirimkan logistik Pemilu 2024 jika dibutuhkan.

Pemakaian kendaraan TNI ituuntuk mengirimkan logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke titik lokasi yang terisolasi atau terpencil.

Baca Juga: Isu Munaslub Golkar, KPU: Perubahan Pengurus Tak Pengaruhi Bacaleg

Baca Juga: KPU: Pemilih Pemula yang Tak Punya KTP Bisa Coblos dengan KK

1. KPU Kabupaten Bogor siap pakai Maung jika dibutuhkan

Anggota KPU Kabupaten Bogor, Herry Setiawan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Herry memastikan, pihaknya siap menerima bantuan jika nantinya Maung diperlukan untuk mengirimkan logistik ke TPS yang berada di daerah terisolir.

"Pada intinya kalau memang KPU RI memberikan Maung Pindad sebagai sarana untuk distribusi logistik, kami siap menerimanya," kata dia saat ditemui IDN Times di Kantor KPU Kabupaten Bogor, Jumat (28/7/2023).

"Tapi persoalannya apakah kemudian diukur dengan medan yang ada. Apakah tepat sasaran, efektif, efisien, atau mungkin justru berlebihan, ini kan harus dilihat kondisinya seperti apa," lanjut dia.

Herry memastikan, pengiriman logistik dengan kendaraan roda dua sebagaimana yang dilakukan dalam pemilu sebelumnya, sejauh ini dinilai cukup.

Baca Juga: Begini Cara KPU Kabupaten Bogor Kirim Logistik ke Daerah Terisolir

2. Sejumlah TPS di Kabupaten Bogor sulit diakses

Kendaraan taktis (Rantis) Maung Pindad (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Herry menuturkan, TPS di daerah terisolir itu terdapat di sejumlah titik, di antaranya di kawasan Cariu, Tanjungsari, Sukamakmur, dan Leuwiliang.

"Itu di wilayah Cariu, Tanjungsari, sebagian Sukamakmur, kemudian di wilayah Leuwiliang," jelasnya.

Herry mengungkap, truk dan mobil pengirim logistik tak bisa masuk ke daerah terisolir tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya memanfaatkan kendaraan roda dua untuk mengantar logistik perangkat pencoblosan tersebut. Tak sedikit pula petugas harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak.

"Ya betul, ada beberapa TPS terjauh yang kita mengalami kendala tidak bisa mobil masuk. Itu musti pakai motor dan ada juga yang dibopong, artinya diangkut dengan jalan kaki," tutur dia.

Petugas yang kesulitan menuju TPS juga dibantu aparat TNI dan Polri. "Itu memang kita atasi dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang ada. Contoh misalnya ada Babinsa, ada Bhabinkamtibmas, itu kami libatkan termasuk bopong dan bawa motor untuk surat suaranya, dan lainnya," ucap dia.

Walaupun akses menuju TPS terbatas, distribusi logistik tetap dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Dengan begitu, potensi kecurangan dan kerusakan logistik atribut pemilu bisa diminimalisir.

"Selama ini memang TPS terjauh ini ya kami atasi dengan cara naik motor dengan pengamanan yang ada sesuai SOP," ungkap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya