TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Hubungan Jokowi, PDIP dan Megawati Saling Bergantung

PDIP dan Jokowi saling membutuhkan

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Isu renggangnya hubungan antara Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri, dinilai omong kosong belaka lantaran ketiganya punya ketergantungan satu sama lain.

Sebagai kader dan mayoritas dukungannya dari PDIP, Jokowi disebut mustahil jika merusak citra positifnya. Ketiganya sama-sama saling membutuhkan dan punya kepentingan politik.

"Pak Jokowi, Megawati, dan PDIP punya hubungan saling ketergantungan, saya tidak yakin ada keretakan di ketiga pihak, karena mereka saling membutuhkan dan ketergantungan," kata pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandez, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Megawati Geleng Kepala Dengar Isu Hubungannya Retak dengan Jokowi

1. PDIP jadi partai dengan kursi legislatif terbanyak

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Dalam acara bertajuk "Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi" itu, Arya mengatakan karier Jokowi sebagai orang nomor satu di Indonesia sangat dipengaruhi PDIP.

Mengingat PDIP jadi partai dengan jatah kursi terbanyak di DPR, sehingga secara tidak langsung jalannya pemerintahan Jokowi perlu disokong partai kepala banteng moncong putih itu.

"Bagaimana pun Jokowi butuh PDIP karena sebagai partai dengan fraksi terbesar di DPR. Waktu juga menunjukkan bahwa kebijakan penting dalam dua tahun terakhir, seperti penanganan pandemik, Undang-Undang IKN, omnibus law, APBN itu faktor PDIP sangat berpengaruh dalam meloloskan kebijakan strategis pemerintahan Jokowi-Maruf. Banyak kebijakan pemerintah yang butuh dukungan PDIP," kata Arya.

"Saya tidak membayangkan, tanpa dukungan PDIP itu legislasi akan mudah. Bagaimanapun Pak Jokowi butuh PDIP untuk memastikan kebijakan strategis disetujui parlemen," ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial itu, menambahkan.

2. PDIP juga butuh Jokowi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta elite PDIP. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sebaliknya, PDIP dianggap membutuhkan Jokowi karena besarnya kursi di legislatif yang mayoritas berasal dari simpatisan Jokowi. Sebagai contoh dua pemilu terakhir, pendukung Jokowi berhasil mendorong suara PDIP.

"PDIP bagaimana pun juga butuh Jokowi, riset menunjukkan bahwa salah satu pendorong suara PDIP di dua pemilu terakhir itu pengaruh dari Jokowi. Selain itu juga faktor pemilih fanatik atau loyal dari Pak Jokowi akan membantu suara PDIP," ungkap Arya.

Baca Juga: Bertemu Megawati di Istana, Jokowi Pasang Wajah Serius

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya