TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjelasan BEM FISIP UB soal Meme Puan Jadi Pesulap Merah 

BEM FISIP UB pastikan kritiknya dilandasi argumen kuat

Meme Ketua DPR RI, Puan Maharani jadi pesulap merah (dok Instagram BEM FISIP Universitas Brawijaya)

Jakarta, IDN Times - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (BEM FISIP UB), Satria Naufal, menjelaskan arti dari postingan meme Ketua DPR RI Puan Maharani yang berubah jadi Joker dan pesulap merah.

Diketahui, BEM FISIP UB mengunggah meme Puan tersebut sebagai bentuk protes terhadap sikap DPR RI yang mengesahkan Perppu Cipta Kerja (Ciptakerja) menjadi Undang-Undang (UU).

Baca Juga: DPR Sahkan UU Ciptaker, Dema UIN: Bukti Oligarki Lebih Berdaulat!

Baca Juga: Cara BEM UI Kritik Ciptaker via Meme Puan Badan Tikus Dinilai Gak Pas

1. Alasan pakai visual meme Puan pesulap hingga joker

Meme Ketua DPR RI, Puan Maharani jadi pesulap merah (dok Instagram BEM FISIP Universitas Brawijaya)

Satria mengatakan, gerakan itu sebagai bentuk kemarahan yang coba diwujudkan dengan video propaganda, kemudian diimplementasikan menjadi tokoh pesulap atau joker. 

"Pesulap identik melakukan hal di luar nalar dan instan dengan seluruh trik, taktik, dan strategi, walau kita semua sepakat itu adalah pertunjukan hiburan. Sama halnya, kita melihat proses penetapan UU Cipta Kerja ini, dalam waktu dua bulan, tergesa-gesa padahal penuh penolakan," ucap dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (24/3/2023).

Dia menegaskan, pernyataan kritikan terhadap UU Ciptaker melalui meme Puan merupakan sikap BEM FISIP UB secara mandiri. Artinya, tidak melibatkan BEM Universitas Brawijaya secara keseluruhan.

"BEM FISIP UB dengan tegas menolak Perppu yang sekarang menjadi Undang-Undang Cipta Kerja. Lebih rincinya kita akan mengeluarkan pernyataan sikap secepatnya," sambung Satria.

Baca Juga: Cara BEM UI Kritik Ciptaker via Meme Puan Badan Tikus Dinilai Gak Pas

2. BEM FISIP UB pastikan kritik yang dilayangkan dilandasi argumen kuat

Meme Ketua DPR RI, Puan Maharani jadi pesulap merah (dok Instagram BEM FISIP Universitas Brawijaya)

Di sisi lain, Satria juga meyakini, pengesahan UU Ciptaker tak terlepas dari praktik persekongkolan yang dilakukan oleh anggota parlemen.

Secara khusus, dia meyoroti Puan sebagai Ketua DPR yang mengetok palu sidang pengesahan UU Ciptaker di tengah protes masyarakat.

"Kita percaya proses penetapan ini juga tidak terlepas dari taktik yang dilakukan para anggota dewan di Senayan. Kenapa ibu Puan? karena beliau yang terlibat langsung sebagai Ketua DPR RI bahkan mengetok palu sidang penetapan UU tersebut," tutur dia.

Namun Satria tak memungkiri, dalam berbagai aksi yang dibuat mahasiswa sering mendapat hambatan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dia memutuskan mengampanyekan isu penolakan UU Ciptaker melalui jejaring media sosial.

Namun, dia memastikan kritikan yang dilayangkan tersebut dilandasi dengan alasan dan argumentasi yang jelas

"Jika gerakan kami di jalan sering mendapatkan represifitas atau dihambat. Tidak habis akal untuk kita melayangkan gerakan 'udara' melalui sosial media solid bersama kawan-kawan mahasiswa di seluruh Indonesia. Yang jelas, gerakan kami dilandasi alasan dan argumentasi, jadi tidak ada alasan gerakan kami dinilai berangkat dari sentimen personal dan subjektif," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya