TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKB-Gerindra Belum Bisa Disebut Koalisi, Arah Politik Potensi Berubah

Sejauh ini yang sudah berkoalisi Golkar, PAN, dan PPP

Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Jakarta, IDN Times - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philips Vermonte, menilai kedekatan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Gerindra belum bisa dimaknai sebagai koalisi partai politik (parpol).

Arah politik kedua partai juga masih bisa berubah, sesuai dengan dinamika jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Serius, Prabowo Masih Dilobi Jadi Capres

1. PKB dan Gerindra belum secara resmi berkolisi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri depan) saat menyambut kedatangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan depan) di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022) malam. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Sebagai contoh, kata Philips, parpol yang dianggap sudah berkoalisi ialah Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu lantaran KIB secara resmi sudah menandatangani perjanjian koalisi.

"Saya kira yang disebut koalisi mungkin baru KIB ya, karena mereka tanda tangan gitu," ujar dia, dalam Konferensi Pers dan Diskusi Hasil Survei Nasional CiGMark di Hotel Bintang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022).

2. Parpol lain masih sebatas lisan koalisi

Ilustrasi bendera partai di kantor KPU RI (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Philips menilai, parpol selain yang tergabung dalam KIB masih sebatas menjajaki arah angin politik. Termasuk Gerindra dan PKB, yang dianggap masih berupaya membangun koalisi politik.

"Kalau yang lain baru ketemu-ketemu aja gitu. Dan itu belum bisa kita bilang koalisi, tetapi bahwa mereka berusaha mencari partner, saya kira itu bagian dari proses pembentukan koalisi," tutur dia.

Baca Juga: Gerindra-PKB Kembali Bertemu, Optimistis Menang Pemilu 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya