TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Romo Magnis Sentil Parpol Sibuk Urus Capres dan Koalisi, Minim Gagasan

Masyarakat diminta aktif cari tahu rekam jejak politikus

Romo Magnis Suseno (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta, IDN Times - Guru Besar Filasafat Sekolah Tinggi Filsafat Driyakara Franz Magnis Suseno mengkritik aktivitas partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024, yang justru sibuk mengurus koalisi hingga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Hal tersebut disampaikan Magnis dalam seminar MKD DPR RI bertajuk "Menyongsong Kontestasi Demokrasi; Mencari Wakil Rakyat yang Bervisi, Bernurani dan Berparadigma Etis" di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga: Anies Sindir Ada Menko Mau Mengubah Konstitusi dengan Tunda Pemilu

Baca Juga: Kapolri Aktifkan Kembali Satgas Anti Politik Uang Jelang Pemilu 2024

1. Parpol mengabaikan adu gagasan soal permasalahan bangsa

Seminar MKD DPR RI bertajuk Menyongsong Kontestasi Demokrasi; Mencari Wakil Rakyat yang Bervisi, Bernurani dan Berparadigma Etis (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang akrab dipanggil Romo Magnis itu menilai, parpol mengabaikan esensi dari kontestasi pesta demokrasi, di mana para peserta harusnya menawarkan gagasan.

Dia menuturkan, peserta pemilu harus peka terhadap berbagai isu yang menjadi masalah kebangsaan.

"Terus terang saja sampai sekarang yang kita lihat terutama dalam pembicaraan berbagai kombinasi capres dan cawapres, dapat membuat kita ragu-ragu. Yang terus dibicarakan hanya siapa (capres), dengan (cawapres) siapa, dukungan dari partai mana, dan sebagainya," kata dia.

Baca Juga: Mengupas Keresahan Gen Z atas Politik dan Isu Lingkungan di Pemilu

2. Publik harus aktif periksa rekam jejak politikus

Seminar MKD DPR RI bertajuk Menyongsong Kontestasi Demokrasi; Mencari Wakil Rakyat yang Bervisi, Bernurani dan Berparadigma Etis (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Oleh sebab itu, Romo Magnis mengajak kepada masyarakat, jika ingin memiliki wakil yang berkualitas, maka publik harus aktif mencari tahu rekam jejak tokoh-tokoh politik.

"Kalau kita mau memilih wakil kita yang bermutu, kita harus mencek apakah mereka punya visi, berhati nurani, dan berpandangan etis," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya