Suharso Diberhentikan Jadi Ketum, PPP: Jangan Anggap Kami Pecah!
Pemberhentian Suharso Monoarfa merupakan keputusan bersama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Majelis Kehormatan dan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP.
Menanggapi kabar itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, membantah kabar partainya pecah menjadi dua kubu. Dia mengatakan, keputusan itu merupakan pilihan bersama yang dihasilkan dalam musyawarah kerja nasional (mukernas).
Oleh sebab itu, digantikannya Suharso sebagai Ketua Umum PPP merupakan hasil dari diskusi panjang internal partai yang memang menginginkan adanya revitalisasi struktur partai.
"Jadi, jangan dibayangkan PPP pecah, PPP terbelah. Insyaallah tidak, karena ini adalah hasil dari sebuah diskusi panjang di internal partai yang memang diinginkan struktur partai di tingkat wilayah dan cabang-cabang agar konsolidasi PPP ini benar bisa ditingkatkan dan dimasifkan," ujar Arsul di kompleks Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Elektabilitas PPP Anjlok, Pengamat: Nahdliyin Pindah Haluan ke PKB
Baca Juga: PPP Pasang Kriteria Capres 2024: Berahlaq Baik dan Dekat Sama Rakyat
1. Jelang Pemilu 2024 banyak kader yang khawatir soal elektabilitas PPP
Arsul menjelaskan, jelang Pemilu 2024, banyak kadernya yang merasa elektabiltas PPP dalam berbagai lembaga survei selalu rendah. Padahal, berbagai safari politik juga sudah banyak dilakukan.
"Barangkali teman-teman di bawah menginginkan itu juga karena selama ini merasa kok survei PPP gak meningkat, meskipun kerja-kerja konsolidasi itu sudah banyak dilakukan," ucap dia.
Dengan adanya kekhawatiran dari para kader itu, kata dia, maka PPP mengambil langkah reorganisasi, realokasi fungsi-fungsi atau jabatan partai maupun kader partai.
"Nah ini karena makin mendekat hari Pemilu, maka memang harus diambil langkah ya reorganisasi, realokasi fungsi-fungsi atau jabatan partai maupun kader partai yang menjabat di eksternal," ujar Arsul.
Baca Juga: PPP Pasang Kriteria Capres 2024: Berahlaq Baik dan Dekat Sama Rakyat
Baca Juga: Soal Amplop Kiai, Santri Jateng Polisikan Ketum PPP Suharso Monoarfa