10 Agustus Hari Konservasi Alam Nasional: Begini Sejarahnya
Ayo, lestarikan ekosistem alam Indonesia!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap tahunnya pada tanggal 10 Agustus. HKAN diadakan sebagai peringatan pentingnya konservasi alam untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
HKAN juga menjadi ajang kampanye agar masyarakat bisa peduli dan ikut terlibat dalam upaya pelestarian ekosistem alam Indonesia. Konservasi alam ini bahkan sudah ada sejak masa Hindia-Belanda, lho. Berikut ini sejarahnya.
Baca Juga: Tips Menjaga Kelestarian Tanah, Jaga Lingkungan Mulai dari Kesadaran
1. Berawal dari usul Dr. Sijfert Hendrik Koorders
Dilansir Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, konservasi alam di wilayah Indonesia sudah ada sejak tahun 1937 saat Gubernur Jenderal Hindia Timur meresmikan sebuah unit konservasi alam zaman pemerintah kolonial Hindia-Belanda.
Lembaga konservasi alam ini dipelopori oleh Dr. Sijfert Hendrik Koorders, seorang botanis yang mendirikan organisasi Netherlandsch Indische Vereenigin tot Natuurbescherming. Ia mengumpulkan para pecinta alam untuk membuat publikasi terkait keindahan dan pentingnya pelestarian flora dan fauna Hindia-Belanda.
Organisasi yang diketuai Dr. Kooders juga mengusulkan penetapan 12 lokasi sebagai cagar alam, yakni beberapa danau di Banten, Pulau Krakatau, Pulau Panaitan, Laut Pasir Bromo, Pulau Nusa Barung, Semenanjung Purwo, dan Kawah Ijen.
Saat Indonesia merdeka pada tahun 1945 pun, konservasi alam di Indonesia tidak hilang. Pelerstarian flora dan fauna di Indonesia masih ada hingga sekarang.
Baca Juga: Foto Bareng Harimau Cara Jejak Harimau Peringati GTD 2023
Baca Juga: WHO Sebut Industri Tembakau Berkontribusi Pada Kehancuran Alam