TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembiayaan Keanekaragaman Hayati Indonesia Perlu Dukungan Kemitraan

Peran mitra dalam pembiayaan perlu ditingkatkan

IDN Times/KLHK

Trondheim, IDN Times - Dalam rangkaian acara Pertemuan Tingkat Tinggi Keanekaragaman Hayati (High Level Meeting on Biodiversity) di Trondheim, Menteri LHK Siti Nurbaya hadir pada Roundtable Multi-Stakeholder Dialog: Ambition and Actions for the Global Biodiversity Framework.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Siti menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati merupakan sumber bahan makanan, bioenergi, sumber daya air, dan bahan obat-obatan. Pemerintah Indonesia sangat penting melindungi kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati lebih dari 500 kawasan konservasi. Selain itu, pemerintah harus memiliki 25 strategi rencana aksi perlindungan spesies.

1. Anggaran pemerintah Indonesia untuk keanekaragaman hayati dan konservasi terbatas

IDN Times/KLHK

Menteri Siti menyampaikan bahwa anggaran pemerintah Indonesia untuk keanekaragaman hayati dan konservasi terbatas sehingga Indonesia memerlukan dukungan untuk mengisi kekurangan melalui kemitraan/partnership dengan NGO dan dunia usaha/lembaga konservasi.

"Indonesia juga memperkuat regulasi, yakni penyiapan Peraturan Pemerintah tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan yang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan," tutur Menteri Siti.

2. Indonesia telah meluncurkan kegiatan dalam rangka pengendalian perubahan iklim secara luas

IDN Times/KLHK

Pada Roundtable tersebut, Indonesia juga setuju dengan usulan untuk memperkuat/memperbarui skema REDD+. Hal tersebut agar nilai sumber daya alam dan upaya konservasi keanekaragaman hayati mendapatkan apresiasi nilai/harga yang lebih baik.

"Perlu disampaikan bahwa sebagai bagian komitmen politik, Indonesia telah meluncurkan Low Carbon Development Strategy pada Mei 2019 lalu, yang merupakan kegiatan dalam rangka pengendalian perubahan iklim secara luas," kata Menteri Siti.

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya