Operasi Komersial 3 Bulan, Produksi Listrik PLTB Tolo Makin Meningkat
Tahap II PLTB Tolo siap dikembangkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sulawesi Selatan, IDN Times - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM) Rida Mulyana bersama Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Djoko R Abu Manan meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo berkapasitas 72 megawatt (MW) di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Saya hadir di sini untuk memastikan apakah proyek PLT Bayu ini layak diresmikan. Ini dibangun sejak 2016 lalu dan sudah beroperasi secara komersial 14 Mei 2019. Setelah tiga bulan, saya lihat produksi listriknya makin meningkat, bagus dan dilaporkan belum ada (kendala) apa-apa," kata Dirjen Rida saat peninjauan ke area PLTB Tolo, Jumat (6/9).
1. Harga jual listrik yang lebih murah jadi tantangan utama
Sifat pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yang intermitten menjadi tantangan sendiri bagi pengembang untuk mengoptimalkan pengoperasian. Isu prakiraan cuaca yang memengaruhi produksi listrik diharapkan dapat segera diatasi. "Ini dibutuhkan oleh PLN untuk keseimbangan pasokan dan cadangan jaringan," tutur Rida.
Sementara itu, Rida menegaskan tantangan utama ialah terkait harga jual listrik yang lebih murah. "Tantangan bisnis yang kita (pemerintah) mintakan kepada pengembang listrik adalah pengalaman di tahap I dan PLTB Sidrap. Mereka menjanjikan (pengembangan PLTB tahap kedua) harganya di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP)," tutur Rida.