Gegara Pasien Tak Jujur, 2 RS di Sumbar Tutup dan Pegawai Dikarantina

40 kasus baru

Padang, IDN Times - Layanan kesehatan di dua rumah sakit Sumatra Barat (Sumbar) terpaksa harus ditutup sementara waktu, menyusul ditemukannya kasus terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.

Kedua rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Bhayangkara Padang dan Layanan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Ali Hanafiah Batusangkar.

RS Bhayangkara Padang misalnya, tiga perawat dan enam pegawai non medis terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka disinyalir pernah kontak dengan pasien. Sementara di RSUD M Ali Hanafiah Batusangkar, sebanyak 24 tenaga kesehatan kini masih menanti hasil uji sampel spesimen.

Diketahui, 24 tenaga kesehatan tersebut sempat melakukan kontak dengan beberapa pasien terkonfirmasi. Bahkan ada pegawai yang kontak dengan pasien tak jujur terkait virus corona di dalam dirinya.

1. RS Bhayangkara Padang hanya melayani personel dan keluarga Polri

Gegara Pasien Tak Jujur, 2 RS di Sumbar Tutup dan Pegawai Dikarantinailustrasi tenaga kesehatan. ANTARA FOTO/Fauzan

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Kompol dr. Andrean Lesmana mengatakan, pihaknya kini hanya menerima layanan pasien gawat darurat bagi personel dan keluarga Polri.

“Untuk sementara layanan umum kita tutup. Kita hanya melayani pasien emergency dari personel dan keluarga personel dari Polri. Sudah kita tutup sejak dua hari lalu,” kata Andrean, Jumat (14/8/2020)

Selain menutup sementara waktu layanan umum, menurut  Kompol dr Andrean Lesmana, pihaknya juga melakukan tracing masif kepada keluarga pegawai yang terkonfirmasi, atau siapa saja yang diduga pernah melakukan kontak. Seluruh personel di RS Bhayangkara Padang pun ikut di-swab .

Baca Juga: Bupati dan Sekda Agam Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian  

2. Pasien yang tidak jujur sempat dirawat di RS Batusangkar

Gegara Pasien Tak Jujur, 2 RS di Sumbar Tutup dan Pegawai Dikarantinamedicalxpress.com

Pelaksana tugas (Plt) Kasubag Umum RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar. Beni Aqbar menjelaskan, layanan di IGD terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu karena satu pasien sempat dirawat namun tidak jujur kalau dirinya sudah menjalani swab . Akibatnya, sebanyak 24 tenaga medis terpaksa harus dikarantina.  

“Ada yang tidak terus terang kalau sudah swab. Tahunya setelah hasil yang bersangkutan keluar. Jadi, layanan IGD ditutup dulu,” ujar Beni Aqbar.

3. Pasien positif baru bertambah 40 orang

Gegara Pasien Tak Jujur, 2 RS di Sumbar Tutup dan Pegawai Dikarantinapixabay.com/Gerd Altmann

Berdasarkan data pergerakan sementara kasus COVID-19 yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumbar, dari total 1.602 sampel terperiksa sudah terkonfirmasi ada tambahan baru sebanyak 40 kasus.

Dengan rincian Kota Padang sebanyak 19 orang, Kota Padang Panjang enam orang, Kota Bukittinggi empat orang, Kabupaten Tanah Datar empat orang, Kabupaten Solok tiga orang, Kabupaten Padang Pariaman dua orang, dan masing-masing satu orang dari Kota Solok serta Kabupaten Agam.

Baca Juga: Penambahan Kasus COVID-19 di Sumatra Barat Tertinggi Sejak Idul Adha

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya