Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar Corona

Pegawai Puskesmas tingkatkan kewaspadaan berkali-kali lipat

Padang, IDN Times - Sebelum pandemik COVID-19 atau virus corona melanda Indonesia hingga menyebar ke Sumatera Barat, para perawat di Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang, Sumatera Barat, bekerja seperti hari biasanya.

Melayani masyarakat yang berobat, atau sekedar berkonsultasi tentang kesehatan jadi hal yang biasa mereka lakukan. Semua yang datang dilayani dengan sepenuh hati, meski kemudian tingkah pasien beragam. Donna Noviyarti sebagai perawat di sana merasakan hal itu sejak 2000 silam.

Menjadi perawat di masa pandemik COVID-19 memang tak mudah. Mereka seperti frontliner. Ketika masyarakat mengalami gejala yang hampir sama dengan virus corona, mereka pun mendatangi puskesmas untuk memeriksakan diri. Para perawat ini lah yang pertama kali menemui mereka.

Sejak pandemik, Donna atau ia biasa dipanggil Cece, meningkatkan kepaswadaan berkali-kali lipat. Bahkan dirinya sudah menyiapkan mental jika suatu saat terpapar.  

1. Sadar potensi terjangkit sangat besar

Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar CoronaDonna Noviyarti, seorang petugas kesehatan Puskesmas Padang Pasir sedang memeriksa suhu tubuh menggunakan Thermo Gun. IDN Times/Andri NH

Cece menyiapkan mental jika suatu saat dirinya terpapar virus. Sebagai tenaga kesehatan menurut Cece, kemungkinan hal itu terjadi sangat besar. Belum lagi ketika masyarakat yang berobat, dan mengalami gejala yang sama dengan corona, tidak berkata jujur tentang riwayat perjalanannya ke wilayah zona merah.

"Seluruh pekerjaan yang dijalankan dengan ikhlas, akan membawa berkah. Termasuk berkah agar kesehatan selalu terjaga. Itu tidak bisa dinilai dengan uang atau barang mewah lainnya. Jadi kerja ikhlas saja," ungkapnya.

Semua katanya memang butuh sehat. Terkadang, kekhawatiran itu muncul di diri Cece, saat melihat stok Alat Pelindung Diri (APD), makin hari susah didapati.

Baca Juga: Hari Kartini, Ini Pesan Perempuan Parlemen pada Wanita Tenaga Medis

2. Kewaspadaan tingkatkan pengamanan diri

Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar CoronaDonna Noviyarti, seorang petugas kesehatan Puskesmas Padang Pasir bekerja menggunakan APD lengkap. IDN Times/Andri NH

Menurut ibu dari dua anak itu, sejak kasus COVID-19 terdeteksi di Kota Padang, dirinya dan rekan-rekan lain yang bertugas di puskesmas Padang Pasir meningkatkan keamanan diri.

Masker dan sarung tangan harus selalu dikenakan, untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Menjadi salah satu tempat layanan kesehatan menurut Cece, tak semua pasien yang datang diketahui seperti apa riwayat perjalanannya.

“Dimasa pandemik ini, kita mewajibkan diri meningkatkan sistem keamanan masing-masing, sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19. Kita tidak tahu riwayat pasien yang datang. Dalam kondisi saat ini, semua pasien yang datang kita anggap carrier agar kita bisa mawas diri,” ujar Cece.

Baca Juga: Cara Pemerintah Jamin Perlindungan Pekerja dan Kartini Masa Kini 

3. Pasien tak jujur jadi ancaman terbesar penyebaran COVID-19

Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar CoronaDonna Noviyarti, seorang petugas kesehatan Puskesmas Padang Pasir sedang memeriksa tekanan darah pasien. IDN Times/Andri NH

Cece menilai, pasien yang tidak jujur tentang riwayat perjalanannya, adalah salah satu ancaman terbesar penyebaran COVID-19. Sudah banyak tenaga medis yang terpapar. Mau itu dokter ahli, umum, spesialis, atau perawat, hingga petugas keamanan. Itu semua diakibatkan adanya pasien yang tidak mau jujur.

Ia berharap, seluruh masyarakat terutama yang berobat ke tempat layanan kesehatan, apapun itu namanya, mau berterus terang. 

“Kita yang petugas kesehatan ini selalu di bawah ancaman. Perasaan was-was pasti selalu ada, namun kita tetap harus bisa melayani mereka. Kita tidak boleh menolak mereka yang ingin berobat. Sekali lagi kami mohon jujurlah. Terutama jika menyangkut riwayat perjalanan; dari mana dan apakah pernah kontak dengan yang sudah terpapar. Ini semua, demi keamanan semuanya,” kata Cece.

4. Kurangi aktivitas dan jaga jarak dengan keluarga

Kisah Perawat Puskesmas di Padang, Siap Mental Jika Terpapar CoronaJeo Kompas

Meliihat fakta penyebaran COVID-19 kian masif, Cece berusaha tetap menjaga jarak dengan keluarga di rumah. Cece sadar betul, sebagai petugas kesehatan, dirinya bisa saja berkemungkinan terpapar.

Terutama mengingat beberapa petugas kesehatan di Puskesmas yang ada di Sumatera Barat, sudah banyak yang terpapar dan menjalankan isolasi diri.

“Saya bisa saja terpapar. Makanya, saya tetap menjaga jarak dengan keluarga. Saya tidak ingin mereka terpapar dari saya. Saya selalu berdoa, semua tenaga kesehatan yang bertugas, baik itu di garda terdepan penanganan COVID-19 maupun petugas kesehatan yang bekerja melayani masyarakat di layanan kesehatan lainnya, selalu dilindungi Allah SWT. Kita berdoa, pandemik ini segera berakhir,” ujar Cece.

Baca Juga: Dikhawatirkan Jadi Klaster COVID-19, Area Pasar Raya Padang Ditutup!

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya