Sarumpaet Dianiaya, Ini 3 'Teror' pada Pentolan Gerakan Ganti Presiden

Jakarta, IDN Times - Aksi pentolan gerakan #2019GantiPresiden yakni Mardani Ali Sera, Neno Warisman, dan Ratna Sarumpaet belakangan sempat mengalami peristiwa misterius.
Mereka mengalami intimidasi dari orang-orang yang tidak dikenal. Seperti Mardani selaku pencetus gerakan ini, rumahnya pernah dilempari bom molotov. Mobil Neno Warisman juga sempat dirusak orang tak dikenal hingga terbakar di depan rumahnya.
Apa saja peristiwa-peristiwa yang pernah dialami ketiga pentolan gerakan #2019GantiPresiden yang disebut-sebut berafiliasi dengan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu?
1. Mardani Ali Sera
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sara pernah mendapatkan teror serangan bom molotov di kediaman pribadinya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/7) lalu.
Serangan tersebut berawal dari dua motor terlihat mencurigakan sejak Rabu (18/7) malam. Namun hal tersebut dianggap tidak mencurigakan, karena pengendara motor tersebut tidak terlihat membawa benda-benda aneh.
Kemudian pada Kamis pagi, ditemukan dua botol bom molotov berisi bahan bakar Pertamax. Satu botol pecah dan tercium bensin, dan satu lagi tidak pecah karena tersangkut di tanaman. Namun, Mardani tidak melaporkan kasus ini, sehingga pelakunya belum terungkap hingga kini.
Baca Juga: Zulkifli Pancing Mahasiswa Serukan Ganti Presiden, PKB: Itu Tidak Cerdas
2. Neno Warisman
Editor’s picks
Neno Warisma juga mendapat pengalaman tidak enak di Pekanbaru, Riau. Sabtu (25/8) lalu, sejumlah massa menghadang dia di Bandara Hang Nadim Batam, dan melarang kedatangannya ke acara deklarasi dukungan #2019GantiPresiden.
Mobil Neno juga sebelumnya dirusak orang tak dikenal dan terbakar di depan rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Rabu (18/7). Diduga, mobil sengaja dibakar. Namun, Neno juga tidak melaporkan kasus ini, sehingga pelakunya belum terungkap hingga kini.
3. Ratna Sarumpaet
Hari ini, Selasa (2/10), beredar foto Ratna Sarumpaet di media sosial yang diduga telah dianiaya. Dalam foto tersebut, wajah Sarumpaet penuh memar.
Kejadian yang sudah terjadi hampir seminggu lalu ini menjadi viral di media sosial. Ratna mengaku dirinya dipukuli lebih dari satu orang dan kemungkinan ia tidak akan melapor ke polisi karena trauma.
Salah satu orang yang dekat dengan Ratna yang dihubungi IDN Times, Selasa (2/10), membenarkan hal tersebut. Dia menyebutkan, kejadian tersebut terjadi pada 21 September lalu, namun Ratna mendapat ancaman agar tidak mempublikasikan peristiwa yang dialami.
"Ka Ratna mengatakan, percuma melapor ke polisi karena percuma. Dia merasa banyak yang tidak suka padanya," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya itu.
Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi ya guys.
Baca Juga: Ditolak Deklarasi Ganti Presiden di Surabaya, Ahmad Dhani Dihujat