Anies Diskusi dengan Emil Salim, Ini yang Dibahas
Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, berkunjung ke kediaman Ekonom Senior, Emil Salim di kawasan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2024). Anies tiba di rumah Emil sekitar pukul 22.05 WIB.
Pertemuan Anies dan Emil berlangsung tertutup. Setelah itu, Anies keluar sekitar pukul 23.30 WIB. Anies mengatakan, dalam diskusinya dengan Emil, tak ada cerita masa lalu yang dibahas.
"Saya cerita sedikit sebelum bicara substansinya, yang saya temukan adalah seorang yang memiliki kepedulian atas masa depan bangsa yang luar biasa, usia kalender beliau, itu 93 tahun, usia kalendernya, tapi sepanjang pembicaraan tadi, tidak sedikit pun beliau berbicara tentang masa lalu, tidak ada kata dulu, tidak ada cerita kemarin, yang ada adalah tentang masa depan," ujar Anies di kediaman Emil.
Anies mengatakan, Emil bertanya mengenai sejumlah hal kepada dirinya. Mulai dari bagaimana cara memanfaatkan bonus demografi, hingga menghadapi krisis iklim.
"'Bung, bagaimana bonus demografi? Bung, bagaimana tempat-tempat yang hari ini tertinggal fasilitasnya? Bung, bagaimana kita menghadapi krisis iklim? Bung, bagaimana kita memanfaatkan kemajuan teknologi? Bung, bagaimana membuat masyarakat yang mayoritas penduduk muslim ini menjadi masyarakat yang maju? Pertanyaan-pertanyaannya adalah tentang masa depan hal-hal masa depan. Lalu beliau menyampaikan paparannya," kata dia.
Menurutnya, Emil merupakan sosok yang mengikuti perkembangan zaman. Anies juga mengapresiasi stamina Emil yang berdiskusi dengannya hingga larut malam.
Oleh karena itu, Anies mengajak generasi muda untuk meneladani semangat Emil Salim.
"Kita bangsa Indonesia memiliki teladan yang harus kita pelajari, yang harus kita ikuti, yang usia kalendernya sudah 93 tahun dan ini jam setengah 12 malam, ini bukan jam setengah 12 siang, tidak ada rasa kantuk, gak ada itu semua. ini pribadi luar biasa," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku, pertemuannya pertama kali dengan Emil saat masih duduk di kelas 3 SMA. Ketika itu, Emil menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan dan Kehutanan.