Anies Jadi Ketua Mayor Summit U20, Singgung 6 Masalah Pasca-pandemik

05 Sep 2021, 09:41 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara U20 Mayor Summit 2021 pada Jumat (3/9/2021). Dia menyampaikan gagasan terkait tantangan selama pandemik COVID-19 dan krisis iklim yang menurutnya perlu perhatian khusus.

Dia menyampaikan enam fenomena yang terjadi di perkotaan pasca-pandemik. Pertama, kebutuhan akan perumahan yang menunjang produktivitas penghuninya dengan harga terjangkau.

"Tren global menunjukkan meningkatnya permintaan untuk memiliki rumah yang tidak hanya mampu menjaga kesehatan penghuninya, tetapi juga cocok untuk menunjang produktivitas. Hal ini karena semakin banyak orang yang memutuskan untuk terus bekerja dari rumah. Jadi perumahan semacam ini pasti harus terjangkau," jelas Anies, Minggu (5/9/2021).

1. Anies singgung masalah properti dan akses mobilitas

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan inspeksi ke beberapa titik posko PPKM Mikro dan tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (24/6/2021) malam (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Kedua, masa depan industri properti. Diketahui, kontribusi sektor properti di kawasan perkotaan di seluruh dunia menurun 29 persen pada 2020, dan pemandangan kantor-kantor yang kosong, termasuk di Jakarta. Untuk itu, menurut Anies, perlu dipikirkan kembali masa depan industri properti di seluruh dunia.

Kemudian yang ketiga, menurut Anies, tentang akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang. Pandemik COVID-19 dan perubahan iklim, kata dia, telah memaksa kota untuk mempertimbangkan kembali hubungan antara mobilitas, ruang kota, dan kesehatan, yang turut mempertimbangkan jaga jarak fisik, sekaligus kebutuhan mobilitas penduduk.

"Dan sekarang, pertanyaan yang muncul bukanlah tentang bagaimana kota menyediakan infrastruktur untuk menopang mobilitas, melainkan bagaimana kota memastikan akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan. Jadi itu masalah yang perlu kita pikirkan," ujar Anies.

2. Masa depan dunia kerja dan kurangnya interaksi sosial

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Masalah keempat, kata Anies, adalah masa depan dunia kerja. Sebagai salah satu efek samping dari pandemik, pengangguran global naik 1,1 persen. Di sisi lain, muncul permintaan akan keterampilan baru untuk mendukung industri hijau dan ekonomi digital yang menjanjikan.

"Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kota dapat mengakomodasi transformasi di pasar tenaga kerja untuk masa depan yang lebih hijau?" kata dia.

Kelima, lanjut Anies, adalah kurangnya interaksi sosial selama masa pandemik yang berdampak pada kesehatan mental warga. Karantina di rumah dalam jangka panjang dan fenomena bekerja dari rumah, dapat menyebabkan kelelahan dan juga meningkatnya perundungan online.

3. Anies turut membahas jumlah anak yang kehilangan orang tua akibat pandemik

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Terakhir, kata Anies, meningkatnya jumlah anak yatim saat pandemik. Data menunjukkan, setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat COVID-19. Hal ini, kata dia, telah membuat anak-anak kehilangan pengasuh primer dan sekunder mereka. Untuk itu, perlu dipikirkan bagaimana memfasilitasi masa depan anak-anak yang kehilangan anggota keluarga dalam pertempuran virus corona.

"Jadi dengan adanya enam masalah ini, inilah saatnya untuk bercermin. Inilah waktunya untuk menata ulang. Namun, yang paling penting, inilah saatnya untuk bertindak bersama. Karena masa depan kota ada di tangan semua orang," kata dia.

Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan U20 2022 yang mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger" dan Anies Baswedan juga jadi ketua dalam acara ini.