Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebutkan banjir di Jakarta datang dari tiga penjuru yakni dari hulu, curah hujan yang tinggi, dan naiknya permukaan air laut.
“Karena memang di Jakarta ini banjirnya minimal dari tiga penjuru. Satu ada dari hulu seperti yang sedang terjadi, yang kedua adalah bila curah hujan di kota amat lebat, yang ketiga adalah bila permukaan (laut) naik,” kata Anies di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/2).
Anies menolak membahas bagaimana solusi menghadapi banjir yang terjadi di Jakarta saat ini. Fokus dia sekarang ini adalah bagaimana menyelamatkan pengungsi terdampak banjir.
“Jadi menurut saya gini, dalam situasi seperti sekarang paling tepat adalah bicara tentang menyelamatkan pengungsi memastikan bisa kembali. Ini prioritasnya. Jangan kita berdebat terlalu panjang dulu soal solusi besar. Ini bereskan dulu nih, prioritasnya di situ. Kita mengharpkan warga bisa kembali ke rumah dan sehat, pastikan lumpur bersih semua, itu prioritasnya,” kata dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan banjir yang berasal dari hulu (Bogor) adalah tanggung jawab pemerintah pusat yang sekeharusnya membangun waduk sebagai solusinya.
“Sebenarnya kuncinya adalah memastikan pembangunan waduk di sana berjalan dengan cepat, dan sudah diperiksa kan bulan lalu pak Presiden, Desember kemarin ke sana. Semoga segera tuntas," kata dia.
Ketika ditanya soal janji kampanye soal vertikal drainase dengan memperbanyak sumur resapan, Anies mengatakan, cara itu dilakukan untuk masalah kedua, yakni curah hujan yang tinggi. Vertikal drainase itu disebutnya sudah dilakukan bulan ini dengan proses inspeksi jalan.
“Ya itu harus kita lakukan itu untuk masalah kedua, bukan masalah pertama. Tapi yang kedua kalau curah hujan di Jakarta tinggi, maka dimasukkan ke dalam tanah. Udah, bahkan Februari ini sebenernya proses inspeksi jalan. Cuman gak mau diumumin dulu asalnya,” kata Anies.
Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitaranya beberapa hari ini, mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Ibu Kota. Lebih dari 6.000 kepala keluarga terdampak akibat banjir kali ini.