Apakah Pulau Baru di NTT Muncul akibat Siklon Tropis Seroja?
Jakarta, IDN Times - Munculnya pulau baru di perairan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bertepatan dengan Siklon Tropis Seroja, membuat spekulasi bahwa pulau muncul akibat adanya siklon tersebut.
"Memang ada satu daerah, yaitu di Kabupaten Rote Ndao, ada tanah yang muncul diatas permukaan laut," ujar Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi dilansir ANTARA pada Rabu (14/04).
Namun, menurut Josef Nae peristiwa ini perlu diuji lebih lanjut, apakah benar akibat dari bencana Siklon Tropis Seroja atau hanya karena air laut yang surut?
1. Sebelumnya tidak ada pulau
Peristiwa ini menjadi perhatian karena sebelumnya tidak ada pulau pada perairan di Kabupaten Rote Ndao. Karo Administrasi Pimpinan Setda NTT, Marius Ardu Jelamu menjelaskan bahwa di lokasi perairan itu hanya laut saja, tetapi setelah Siklon Tropis Seroja tiba-tiba saja ada pulau yang muncul ke atas permukaan.
"Sebelumnya tidak ada pulau, hanya laut. Tapi pasca bencana, seketika muncul sebuah pulau kecil yang panjangnya 50 meter, terbentuk diatasnya batu-batu dan pasir," ujar Marius dilansir dari tayangan video KompasTV.
2. Masih dalam penelitian BMKG
Sampai saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut mengapa perisitiwa munculnya pulau baru di NTT bisa terjadi. Namun, Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono menanggapi bahwa peristiwa ini masih dalam penelitian.
"Belum banyak data untuk mendasari teori," ujar Dr. Daryono saat dihubungi oleh IDN Times.
3. Siklon Tropis Seroja menelan banyak korban
Menyoal perisitiwa ini, Wagub mengatakan adanya bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik Utara Papua. Ia berharap agar tidak sampai ke Indonesia.
"Kita berdoa siklon tropis itu jangan sampai ke Indonesia," ujar Josef dilansir ANTARA.
Sebelumnya Siklon Tropis Seroja menelan banyak korban di NTT. Dampak dari bencana banjir disertai angin ribut ini sebelumnya mengakibatkan korban meninggal sebanyak 181 jiwa dan korban hilang sebanyak 47 jiwa hingga Rabu lalu.
