Jakarta, IDN Times - Ketua Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut geram atas perusakan baliho dan spanduk Partai Demokrat di Pekanbaru. Ia mengatakan, bukan kali pertama atribut Partai Demokrat dirusak seperti itu.
AHY pun meminta KPUD, Bawaslu, dan Kepolisian Daerah Riau untuk mengusut tuntas perusakan atribut tersebut. Menurutnya, peristiwa itu bisa merusak demokrasi yang ada.
AHY menerangkan, di sepanjang jalan Pekanbaru, selain bendera dan atribut Partai Demokrat, terdapat juga atribut dari PDIP, Golkar, NasDem dan PSI. Namun menurutnya, yang dirusak hanyalah bendera Partai Demokrat.
"Bendera Partai Demokrat dipasang untuk menyambut kedatangan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono di Riau. Sementara bendera Partai PDIP, Golkar, Nasdem, dan PSI menyambut Bapak Presiden Joko Widodo," jelas AHY dalam keterangan tertulisnya.
Ia pun mengutuk keras oknum yang telah merusakan atribut dari partainya itu.
"Saya mengutuk keras terjadinya insiden perusakan terhadap bendera, baliho dan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, oleh sekelompok orang terorganisir, pada hari ini (15/12)," tambahnya.
Lebih lanjut, AHY mengatakan, pagi ini dia akan berangkat ke Riau untuk melakukan investigasi. Karena kejadian perusakan atribut Partai Demokrat bukan pertama kalinya terjadi.
"Sebelumnya, ada juga perusakan bendera Partai Demokrat di Kebumen, Medan dan Sumedang," ungkap AHY.
Menurut AHY, dari perusakan atribut partainya itu, menunjukkan ada pihak-pihak yang khawatir dan takut terhadap konsolidasi Partai Demokrat.
"Ada pihak-pihak yang bereaksi secara berlebihan (khawatir dan takut) dengan konsolidasi kekuatan Partai Demokrat, serta meriahnya sambutan masyarakat di setiap kunjungan SBY dan AHY di daerah-daerah," lanjutnya.
Terkait perusakan tersebut, AHY lalu mendorong KPUD Riau, Bawaslu, dan kepolisian daerah Riau agar melakukan investigasi dan melaporkan hasilnya kepada publik. Hal itu dimintanya, guna tidak ada lagi kejadian yang sama ke depannya.
"Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, peristiwa ini sangat memalukan. Selain itu, hal ini merupakan pelecehan terhadap nilai-nilai demokrasi dan Pancasila yang kita junjung selama ini. Jika dibiarkan, akan menjadi indikasi kemunduran demokrasi kita," ujar AHY
Kedatangannya pagi ini ke Riau, diakui AHY, tidak hanya untuk investigasi. Ia juga ingin memompa semangat dan moril kader Demokrat.
"Saya meminta kader Partai Demokrat di Riau dan di seluruh Indonesia untuk tetap semangat dan berjuang membela rakyat. Kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri ini," kata AHY.
"Saya dan Partai Demokrat berkomitmen untuk berkompetisi dan meraih kemenangan dalam Pemilu 2019 dengan cara-cara yang elegan dan bermartabat," tambah putra sulung dari SBY tersebut.
Kemudian, AHY pun menyerukan kepada seluruh partai politik peserta Pemilu 2019 agar bersaing secara sehat. Ia berharap agar kontestasi polisi diisi dengan kedewasaan berpolitik.
"Saya juga mengajak elemen-elemen demokrasi lainnya (civil society) agar jangan diam atau mendiamkan aksi-aksi perusakan seperti ini. Mari tunjukkan kedewasaan politik kita dalam berpikir dan bertindak," terangnya.