Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung Abdurachman

Dudung pernah menjadi loper koran dan jual kue tampah

Jakarta, IDN Times - Nama Dudung hari ini menjadi salah satu trending topic di media sosial Twitter. Dudung yang dimaksud adalah Panglima Komando Daerah Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Dudung hari ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Di mana, dia mengancam membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Lantas, bagaimana rekam jejak Dudung?

Berikut profil lengkap Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang dirangkum IDN Times.

1. Dudung sempat bekerja sebagai loper koran saat masih SMA, setelah sang ayah meninggal dunia

Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung AbdurachmanMayjenTNI Dudung Abdurachman Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD (Website/akmil.ac.id)

Dikutip dari Wikipedia.org, pria kelahiran Bandung, 19 November 1965 itu merupakan anak dari Nasuha dan Nasyati. Dudung menyelesaikan pendidikan dari SD hingga SMA di Kota Bandung (1972-1985). Saat masih SMP tepatnya pada 1981, ayahnya yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Pembekalan Angkutan Kodam (Bekangdam III)/Siliwangi meninggal dunia.

Untuk membantu perekonomian keluarga, Dudung mencari nafkah sebagai loper koran. Bekerja sebagai loper koran dia lakukan ketika masih mengenyam pendidikan di SMA Negeri 9 Bandung. Pekerjaan itu dia lakoni sebelum berangkat sekolah.

Baca Juga: Baliho Rizieq Shihab dan FPI Dicopot, Pangdam Jaya: Itu Perintah Saya

2. Sejak kecil bertekad menjadi tentara untuk meringankan beban ibunya

Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung AbdurachmanMayjenTNI Dudung Abdurachman Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD (Website/akmil.ac.id)

Sedari kecil, Dudung sudah bertekad menjadi tentara. Profesi itu ia dambakan untuk meringankan beban Ibunya. Di mana, ibunya harus membiayai kehidupan delapan saudara kandungnya.

Tak hanya menjadi loper koran, untuk membantu ibunya, Dudung juga pernah berjualan kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi, Bandung.

Setelah lulus SMA, ia pun mendaftarkan diri ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat. Kemudian, Dudung menjalani pendidikan Akademi Militer (Akmil) hingga tahun 1988. Kala itu, dia menyandang pangkat Letnan Dua (Letda).

3. Menjadi Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020

Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung AbdurachmanMayjenTNI Dudung Abdurachman Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD (Website/akmil.ac.id)

Dudung pernah menduduki sejumlah jabatan. Ia pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) sebanyak dua kali, yakni Dandim 0406/Musi Rawas dan Dandim 0418/Palembang. Pada 2010-2011, Dudung menjadi Asisten Personel (Aspers) Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) VII/Wirabuana.

Pada 2011, ia diangkat menjadi Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya. Setelah itu, dia dipromosikan menjadi Komandan Detasemen Markas
(Dandenma) Mabes TNI. Pada 2015-2016, Dudung menjabat sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Akademi Militer (Akmil). Tahun 2016-2017, Dudung menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).

Dia kemudian menjadi Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Kasad pada 2017-2018. Dudung juga pernah menjadi Gubernur Akmil pada 2018-2020. Hingga pada 27 Juli 2020, Dudung menggantikan Letjen Eko Margiyono menjadi Pangdam Jaya.

4. Dudung ancam membubarkan FPI

Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung AbdurachmanPoster pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Dudung Abdurachman mengkritisi tindakan FPI yang akhir-akhir ini menjadi sorotan sejumlah pihak. Bahkan, ia mengancam FPI dibubarkan karena dinilai meresahkan.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok, mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri," kata Dudung usai apel pasukan di Monas Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Beberapa waktu lalu, viral di media sosial orang berbaju loreng layaknya TNI, menurunkan spanduk atau baliho bergambar Rizieq Shihab. Dudung pun mengakui, penurunan baliho itu adalah perintah dirinya.

Dudung menilai, sebagai negara hukum, semua masyarakat harus taat dengan hukum di Indonesia. Terkait pemasangan baliho, kata Dudung, ada aturan yang harus dipatuhi.

"Saya katakan itu perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.

"Saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam," sambungnya.

5. Dudung prihatin ada habib yang ucapannya kotor

Ancam Bubarkan FPI, Ini Profil Pangdam Jaya Dudung AbdurachmanPimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dudung juga menyindir hujatan Rizieq terhadap TNI. Menurutnya, kiai atau habib seseorang yang memiliki hati yang baik. Jika tidak baik, maka ia bukanlah habib.

"Ucapan dan tindakan harus baik. Saya sebagai orang Islam prihatin kalau ada seorang habib di peringatan Maulid Nabi, bahasa dan ucapannya kotor. Saya prihatin dan tidak terima sebagai orang muslim," ucapnya.

Pasukan TNI juga sempat berpatroli di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat. Dudung menuturkan, kegiatan itu adalah patroli rutin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya panglimanya, jangan coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan yang ada di Jakarta. Kalau mencoba mengganggu, akan saya hajar nanti," tuturnya.

Baca Juga: Pangdam Jaya Minta Baliho Rizieq dan FPI Dicopot, Ini Reaksi Wagub DKI

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya