Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19

Siswa yang memiliki gejala COVID-19 akan jalani tes swab

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Argo Yuwono, hari ini menyambangi Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat.

"Karena berkaitan dengan adanya pemberitaan tentang siswa Setukpa yang ada di Sukabumi ini, terjangkit atau positif virus corona. Jadi kita cek ke sini," kata Argo di lokasi, Rabu (1/4).

Baca Juga: Ribuan Polisi Jateng Semprot Disinfektan ke 1200 Titik, Cegah COVID-19

1. Berawal dari satu siswa yang sakit demam berdarah

Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Argo menjelaskan, peristiwa ini berawal ketika ada satu siswa yang sakit demam berdarah dengue (DBD).

"Kemudian karena kita rontgen ada berkabut hasilnya, kita rujuk ke (RS Polri) Kramat Jati," katanya.

Kemudian, bertambah lagi delapan orang siswa yang merasa demam. Hasil rontgen juga menunjukkan di paru-paru mereka berkabut. Delapan orang itu kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Jadi ada tujuh di (rawat di) Kramat Jati Polri, yang dua ada di (RS Bhayangkara) Brimob. Jadi sembilan," ujarnya.

2. Hasil rapid test 300 siswa positif virus corona

Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19IDN Times/Bagus F

Argo mengungkapkan, Setukpa Lemdikpol Sukabumi memiliki 1.550 siswa. Saat menjalani rapid test (tes cepat) virus corona, sebanyak 300 siswa dinyatakan positif terjangkit virus itu.

"Makanya yang 300 (siswa) ada di Setukpa ini. Kemudian sisanya ada 1.250 itu cuti," ungkapnya.

Argo mengatakan, 300 siswa tersebut sudah menjalankan protokol terkait COVID-19 dengan melakukan isolasi mandiri. Mereka juga diberikan vitamin, berolahraga, dan berjemur.

Lebih lanjut, dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Setukpa itu tak khawatir. Dia menjamin, 300 siswa tersebut terus diawasi oleh pihaknya.

"Jadi jangan khawatir, semuanya dalam kondisi baik ya. Dalam kondisi baik, dalam situasi yang baik pula," kata Jenderal bintang satu ini.

3. Meski positif saat rapid test, 300 siswa itu masih dinyatakan ODP

Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19Ilustrasi virus corona/artwork by. IDN Times

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol. Musyafak mengatakan, meski rapid test menyatakan 300 siswa Setukpa positif, mereka belum bisa dinyatakan benar-benar positif COVID-19.

''Karena rapid test ini hanya memeriksa antibodi. Antibodi tidak spesifik (positif) COVID-19," katanya.

Namun begitu, Musyafak tak ingin menganggap enteng. Sebanyak 300 siswa itu dia nyatakan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Jadi, 300 (siswa) itu mulai 2 hari yang lalu sudah saya tangani sebagaimana ODP," ucapnya.

4. Sebanyak 300 siswa diisolasi di ruangan yang jauh dari masyarakat

Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19Ruang Isolasi di RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Musyafak mengatakan, luas tanah Setukpa sekitar 40 hektare. Dia memastikan, 300 siswa itu diisolasi di tempat yang jauh dari masyarakat.

"Dan itu diisolasi di dalam ruangan. Satu orang satu ruangan," katanya.

Tiga ratus siswa ini juga sama sekali tak menunjukkan gejala COVID-19. Hasil pemeriksaan rontgen, paru-paru mereka juga normal. Namun begitu, mereka tetap diberikan pendampingan psikologis.

"Jadi status jangan dikhawatirkan. Kondisi sehat- sehat sekali, gak ada gejala batuk demam atau apa. Karena terlatih dia," ucap Musyafak.

5. Siswa yang memiliki gejala COVID-19 akan menjalani tes swab

Hasil Rapid Test, 300 Siswa Polri di Sukabumi Positif COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebanyak 300 siswa ini akan menjalani isolasi selama 14 hari ke depan. Setelah 14 hari, siswa yang menunjukkan adanya gejala COVID-19, akan menjalani tes swab.

"Pasien ODP gak perlu (tes) swab. Yang di-swab yang ada di rumah sakit, yang ada gejalanya, yang dia sesak napas, batuk,'' tuturnya.

Musyafak menambahkan, 1.250 siswa yang dinyatakan negatif dari hasil rapid test, dipulangkan ke Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) masing-masing. Mereka akan belajar menggunakan sistem online.

"Jadi dikembalikan ke sana. Bukan ke rumah masing-masing, tapi ke SPN wilayah di mana yang bersangkutan dinas di wilayah tersebut," jelas Musyafak.

 

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: Beredar Skema Lockdown Kawasan Jakarta Timur, Begini Respons Polisi

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya