Moeldoko Masuk Daftar Pejabat yang akan Dibunuh, Ini Respons Polri

Aktor Intelektual pembunuhan belum ditangkap dan diperiksa

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan dirinya menjadi salah satu pejabat yang mendapat ancaman pembunuhan pada aksi 21-22 Mei lalu. Karena ancaman pembunuhan itulah, Moeldoko kini mendapatkan pengamanan yang lebih ketat. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengikutinya.

Lantas bagaimana tanggapan Polri ?

1. Aktor Intelektual belum ditangkap dan diperiksa

Moeldoko Masuk Daftar Pejabat yang akan Dibunuh, Ini Respons PolriIDN Times/Axel Jo Harianja

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan aktor intelektual kerusuhan 22 Mei itu masih belum tertangkap. Pihaknya juga perlu mengumpulkan bukti yang cukup dari keterangan enam tersangka yang sudah ditangkap atas kepemilikan senjata api dan rencana pembunuhan tersebut.

Dedi pun belum dapat memastikan apakah Moeldoko masuk dalam daftar orang yang akan dibunuh tersebut.

"Untuk aktor intelektualnya belum diperiksa. Kecuali kalau aktor intelektualnya sudah dimintai keterangan baru nanti akan disampaikan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/5).

"Saat ini keterangan yang didapat dari enam tersangka dulu. Dari tersangka khususnya aktor sebagai operator lapangannya itu, menyebutkan itu (rencana pembunuhan) order dari aktor intelektual. Nanti aktor intelektual diperiksa baru ketahuan siapa saja (yang masuk daftar pembunuhan) dan apa dasarnya aktor intelektual memilih beberapa tokoh yang akan dieksekusi," ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Polisi kata Dedi saat ini baru menetapkan empat tokoh nasional yang menjadi target ancaman pembunuhan tersebut. Di antaranya
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

"Ya sementara (baru empat orang) itu," kata Dedi.

Baca Juga: 4 Nama Pejabat Target Pembunuhan di Aksi 22 Mei: Ada Wiranto dan Luhut

2. Moeldoko akui masuk daftar pejabat yang akan dibunuh

Moeldoko Masuk Daftar Pejabat yang akan Dibunuh, Ini Respons PolriIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Moeldoko sebelumnya menyebut dirinya masuk ke dalam pejabat negara yang mendapatkan ancaman pembunuhan. Namun, ia tak ingin berkomentar lebih jauh karena menurutnya itu adalah risiko dari pekerjaannya.

"Termasuk saya juga kalau gak salah, apa yang mau dikomentari, itu kan maunya dia (pembunuh bayaran), kalau kita mah risiko dari tugas lah. Biasa," kata Moeldoko di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Karena adanya ancaman tersebut, Moeldoko pun mendapatkan penambahan pengamanan. Ia mengatakan pengamanan tambahannya berasal dari prajurit Kopassus.

"Semingguan lah (peningkatan keamanan). Dari Koppasus. Dua orang saja," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, awalnya dia tidak terlalu peduli dengan ancaman seperti itu. Tetapi setelah mendapatkan peningkatan keamanan, dia mengaku sedikit peduli.

Moeldoko mengaku kaget saat mendengar namanya masuk ke dalam daftar pejabat yang diancam akan dibunuh. Dia baru mengetahui hal itu di waktu dekat ini.

"Baru-baru ini, menjelang ramai-ramai itu aja. Saya sendiri kaget juga, berarti orang hebat dong saya, hahaha," ungkap Moeldoko.

3. Wiranto sebut lebih dari 4 pejabat yang mendapat ancaman pembunuhan

Moeldoko Masuk Daftar Pejabat yang akan Dibunuh, Ini Respons PolriIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto menyebut ancaman tidak hanya ditujukan kepada empat pejabat yakni Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Gories Mere, melainkan beberapa pejabat juga mendapatkan ancaman pembunuhan.

"Bahwa memang yang diancam tidak hanya 4 orang, ada pejabat-pejabat lain yang juga diancam seperti yang saya alami," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (28/5) kemarin.

"Saya kira kita tidak perlu surut dengan ancaman itu, dan kita tetap teguh untuk menegakkan kebenaran, menegakkan keamanan nasional," sambungnya.

4. Ini enam tersangka yang ditangkap terkait upaya pembunuhan dalam kericuhan 22 Mei 2019

Moeldoko Masuk Daftar Pejabat yang akan Dibunuh, Ini Respons PolriIDN Times/Denisa

Berikut keenam tersangka yang ditangkap polisi terkait upaya pembunuhan dalam kericuhan saat 22 Mei 2019.

- HK, warga Bogor. Perannya leader mencari senjata api sekaligus mencari eksekutor sekaligus eksekutor. Memimpin tim turun aksi 21 Mei. Dia ada pada saat 21 Mei membawa revolver jenis Taurus. HK menerima uang Rp 150 juta ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.00 di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat.

- AZ, warga Ciputat Tangerang Selatan. Peran mencari eksekutor sekaligus eksekutor. Ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.30 WIB di terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta.

- IF, Kebon Jeruk Jakarta Barat. Perannya eksekutor menerima uang Rp 5 juta. Ditangkap Selasa (21/5) 20.00 WIb di pos Peruri kantor Sekuriti KPBD Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

- TJ, warga Cibinong. Peran sebagai eksekutor menguasai senpi rakitan mayer cold 22, senpi laras panjang mayer cold 22. Menerima uang Rp 55 juta. Ditangkap Jumat (24/5) 08.00 WIB di parkiran Indomaret Sentul, Citereup. TJ kita periksa urinnya positif methamphetamine dan amphetamine.

- AD, warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara. Peran penjual 3 pucuk senpi. Satu rakitan jenis mayer, satu laras pajang, satu laras pendek ke HK. Menerima Rp 26,5 juta. Ditangkap Jumat (24/5) 08.00 WIB di daerah Swasembada. Dia juga positif amphetamine dan metamphetamine dan benzo.

- AF alias Fifi (perempuan) warga Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan. Peran pemilik dan penjual senpi revolver taurus ke HK. Menerima Rp 50 juta. Ditangkap Jumat (24/5) di Bank BRI Thamrin.

Baca Juga: Wiranto dan Luhut Masuk Daftar Target Pembunuhan di Aksi 22 Mei

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya