Jakarta, IDN Times - Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengklarifikasi, tidak ada keberpihakan dalam kasus penghadangan aktivis gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, beberapa hari lalu.
Sabtu lalu (25/8), Neno Warisman berencana menghadiri deklarasi gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru. Namun ia dihadang massa saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II. Demi alasan keamanan, pihak keamanan memulangkan Neno dari Pekanbaru.
Wawan menuturkan BIN tidak pernah melampaui batas dalam melakukan perintah yang diberikan. Semua telah terukur. Namun, dia menyadari risiko dari sebuah tugas adalah seseorang bisa menjadi mudah emosi dan timbul gesekan. Persiapan yang dilakukan hampir 24 jam kondisi seseorang bisa saja menjadi emosi.
"Dalam kondisi lelah karena berjaga 24 jam, bisa saja orang menjadi emosi, menjadi capek, kurang tidur, akhirnya ada gesekan, gampang marah dan sebagainya dan itu risiko sebuah tugas pemantauan di lapangan," kata Wawan, Jakarta, Senin malam (27/8).
Wawan menuturkan setiap tugas akan ada evaluasi sebagai wujud perbaikan sesuai tuntutan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia secara berkala.
Wawan menilai, hal-hal yang terjadi di lapangan tak lain demi mencegah bentrok dan korban, hal itu dirasa manusiawi jika seseorang dalam kondisi lelah karena memang persiapan yang dilakukan cukup panjang.
"Andai kata ada sesuatu yang dirasa kasar dan sebagainya dalam kondisi capek, manusiawi, itu bisa terjadi, bisa itu terjadi karena memang kurang tidur, persiapannya itu panjang, karena mencegah ini tidak bentrok," kata dia.
Wawan meminta semua pihak menjadikan insiden itu sebagai evaluasi bersama.
Wawan menyadari masalah keamanan adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak agar semua pihak bersama-sama saling menjaga dan mengkritisi. BIN juga menerima masukan dan saran sebagai bentuk solusi yang lebih baik ke depan.
Menurut Wawan karena negara ini menganut demokrasi, akan banyak ide-ide yang bersimpangan dan berseberangan, maka dari itu evaluasi dan kontrol sosial sangat diperlukan.
"Dengan adanya evaluasi dengan adanya kontrol sosial dari wartawan misalnya, atau para aktivis menjadikan kita lebih dewasa, dan pelayanan untuk mengamankan kepentingan publik yang lebih luas bisa lebih paripurna dan lebih baik," kata dia.
Yuk kita saling menjaga keamanan bersama. Setuju dong guys?