Kasus Neno Warisman, Gerindra: Kabinda dan Kapolda Dicopot Saja

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengomentari tentang keterlibatan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau Marsma Rachman Haryadi, terhadap pengusiran aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Riau, Pekanbaru, Sabtu lalu (25/8).
Menurut Muzani seharusnya tugas Kabinda adalah memberikan informasi, dan bukan ikut terlibat dalam pemulangan Neno ke Jakarta. Ia pun menyampaikan, apabila memang ada sesuatu yang tidak beres antara Kabinda dan Kapolda Riau, maka mereka harusnya dicopot dari jabatannya.
1. Keterlibatan Kabinda Riau tidak relevan

Muzani menilai, keterlibatan Kabinda Riau tidak relevan. Seharusnya, Kabinda memiliki tugas memberikan informasi, bukannya terlibat dalam pemulangan Neno kemarin.
"Kabinda itu adalah tugasnya kalau membaca UU BIN, tugasnya adalah memberi informasi, bukan memperkeruh keadaan tentang situasi yang akan terjadi. Bukan tampil ke depan. Mungkin karena supaya dianggap kerja kali ya. Mungkin. Jadi kesannya jadi norak," kata Muzani di Gedung DPR RI, Senin (27/8).
2. Jika ada yang tidak beres, lebih baik kabinda dan kapolda dicopot

Menurut Muzani, apabila memang ada yang tidak beres di internal penegak hukum, maka ada baiknya untuk dilakukan evaluasi. Bila perlu, dicopot dari jabatannya.
"Ya perlu ada evaluasi. Kalau gak beres, mau kabinda, mau kapolda, kalau gak beres, ya copot saja. Banyak yang mau jadi kepala polda, kabinda, masih banyak orang-orang lebih berintegritas," ujar Muzani.
3. Dalam demokrasi harus saling menghargai satu sama lain

Muzani pun menyarankan, dalam demokrasi, yang paling penting adalah bisa menghargai satu sama lain.
"Jadi dalam alam demokrasi yang paling penting tidak mengganggu, yang paling penting menjaga perasaan orang, menjaga keuntungan, yang paling penting meyakini pancasila adalah dasar negara ini," jelasnya.